-->

KAI Commuter Sebut Dampak PPKM Darurat Kurangi Penumpang Hingga 27 Persen

KAI Commuter Sebut Dampak PPKM Darurat Kurangi Penumpang Hingga 27 Persen.lelemuku.com.jpg

JAKARTA, LELEMUKU.COM - Jumlah pengguna KRL kembali turun pada hari ketiga PPKM darurat, Senin, 5 Juli 2021 ini. Pada hari kerja pertama di masa PPKM Darurat, penumpang KRL hingga pukul 08.00 WIB mencapai 73.808 atau turun 27 persen dibanding Senin Pekan lalu pada waktu yang sama.

Sejumlah stasiun yang biasanya menjadi pusat keberangkatan pengguna pada hari Senin, kali ini juga mencatat penurunan jumlah pengguna KRL. Stasiun Bogor mencatat 6.735 pengguna (turun 19% dibanding pekan lalu pada waktu yang sama), Stasiun Citayam 5.380 pengguna (turun 26%), dan Stasiun Bojonggede 5.114 pengguna (turun 35%).

PPKM Darurat berlaku sejak 3 - 20 Juli 2021 Pada masa PPKM Darurat ini pemerintah memperketat aturan bagi pengguna transportasi umum.

KAI Commuter memperketat pelaksanaan protokol kesehatan di stasiun dan di dalam kereta, terutama berkaitan dengan menjaga jarak aman antar pengguna.

"Saat ini kapasitas pengguna pada setiap kereta yang diizinkan adalah 52 orang. Para pengguna yang berdiri juga diharapkan berdiri dalam satu baris dan seluruhnya menghadap ke depan," ujar Vice President  (VP) Communication di PT Kereta Commuter Indonesia, Anne Purba dalam keterangannya.

Untuk itu KAI Commuter memperketat penyekatan pengguna di stasiun guna menjaga agar jumlah pengguna yang dapat naik kereta tidak melebihi aturan yang berlaku.

Anne Purba juga memastikan KAI Commuter mulai hari ini mewajibkan setiap orang yang berada di area stasiun maupun kereta untuk memakai masker ganda.

"Masker ganda yang disarankan adalah masker medis yang dilapis dengan masker kain, sesuai himbauan dokter dan kementerian kesehatan. Hari ini hingga tiga hari mendatang adalah masa sosialisasi pelaksanaan aturan ini," ujar Anne Purba.

Lebih lanjut, KAI Commuter meminta para pengguna menahan diri untuk naik bila kereta yang tiba telah terisi sesuai kapasitas yang diizinkan. Bagi pengguna juga disarankan untuk bepergian di luar jam-jam sibuk pagi dan sore hari.

Anne mengimbau pada masa PPKM Darurat ini KRL sebagai transportasi publik untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak. Jika masih harus menggunakan transportasi publik, ikuti seluruh protokol kesehatan dan aturan yang berlaku. Rencanakan perjalanan dengan terlebih dahulu melihat informasi jadwal, posisi kereta, maupun kepadatan di stasiun melalui aplikasi KRL Access. (Egha Mahdavickia | Tempo| Teras)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel