Budi Karya Sumadi Akan Percepat Evakuasi KRL Commuterline Anjlok di Kebon Pedes Bogor
pada tanggal
Tuesday, March 12, 2019
BOGOR, LELEMUKU.COM - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menekankan agar proses evakuasi terhadap kereta rel listrik (KRL) commuterline lintas Jakarta Kota-Bogor yang anjlok di Kebon Pedes Bogor, Minggu (10/3) siang, bisa segera diselesaikan pada malam ini
“Proses evakuasi terhadap gerbong akan kita lakukan segera. Malam ini akan bekerja untuk evakuasi gerbong ditarik dan memperbaiki jalur. Kita harapkan malam ini selesai dan besok sudah beroperasi kembali,” kata Menhub saat meninjau lokasi anjloknya KRL di Kebon Pedes, Bogor, Minggu (10/3) siang.
Menurut Menhub, alat evakuasi terhadap gerbong yang anjlok dari KRL itu telah dalam perjalanan dari Bandung sehingga proses evakuasi akan berjalan lancar. Dilaporkan bahwa Pukul 12.27 WIB, crane untuk mengevakuasi gerbong kereta telah diberangkatkan dari Stasiun Bandung.
Dalam kesempatan meninjau langsung lokasi anjloknya kereta Commuter KA 1722 rute Jatinegara-Bogor sekitar pukul 13.00 WIB itu, Menhub Budi K. Sumadi menyampaikan permintaan maaf atas terjadinya musibah yang menimpa kereta tersebut.
“Hari ini kita mengalami satu musibah anjloknya KRL. Saya meminta maaf atas kejadian ini. Namun demikian, kami informasikan bahwa pelayanan KRL dari Jatinegara sampai stasiun Cilebut masih ada,” jelas Menhub.
Jadi, lanjut Menhub, masih memungkinkan untuk masyarakat yang mau pulang ke Bogor untuk menggunakan KRL sampai Cilebut atau sebaliknya, KRL dari Bogor (mau ke Cilebut atau sebaliknya) bisa melanjutkan dengan menggunakan angkutan umum (lainnya).
Usai dari lokasi kejadian, Menhub melanjutkan kunjungannya ke RS Salak untuk menemui para penumpang yang mengalami luka-luka.
“Tadi saya bicara dengan Dokter Sarah (Dokter RS Salak). Ada 9 orang yang sudah ditangani. Dari 9 orang itu, dua orang dirujuk ke rumah sakit lain untuk melakukan citi scan. Dokter Sarah menyampaikan tidak ada luka yang parah, bahkan sudah ada yang pulang,” ungkap Menhub.
“Kami tadi juga ingin menemui masinis, tapi dokter bilang belum bisa diajak bicara. Semoga semua penumpang yang mengalami luka-luka bisa recovery dengan cepat,” tambahnya.
Menhub mengungkapkan bahwa biaya perawatan penumpang akan ditanggung sepenuhnya oleh PT KAI (Kereta Api Indonesia) dan Kemenhub (Kementerian Perhubungan).
Mengenai penyebab anjloknya KRL itu, Menhub Budi K. Sumadi menjelaskan, hingga saat ini masih dalam tahap identifikasi sehingga masih belum dapat menyampaikan kepastian penyebabnya.
Berdasarkan data dari Balai Perkeretaapian Jakarta Banten, Kementerian Perhubungan dan PT. KCI, hingga pukul 12.10 WIB seluruh penumpang telah berhasil dievakuasi. Tercatat jumlah korban luka mencapai 17 orang terdiri dari 9 orang di RS Salak Bogor dan 8 lainnya di pos kesehatan stasiun Bogor, tidak ada korban meninggal dunia dalam kejadian ini. (Setkab)
“Proses evakuasi terhadap gerbong akan kita lakukan segera. Malam ini akan bekerja untuk evakuasi gerbong ditarik dan memperbaiki jalur. Kita harapkan malam ini selesai dan besok sudah beroperasi kembali,” kata Menhub saat meninjau lokasi anjloknya KRL di Kebon Pedes, Bogor, Minggu (10/3) siang.
Menurut Menhub, alat evakuasi terhadap gerbong yang anjlok dari KRL itu telah dalam perjalanan dari Bandung sehingga proses evakuasi akan berjalan lancar. Dilaporkan bahwa Pukul 12.27 WIB, crane untuk mengevakuasi gerbong kereta telah diberangkatkan dari Stasiun Bandung.
Dalam kesempatan meninjau langsung lokasi anjloknya kereta Commuter KA 1722 rute Jatinegara-Bogor sekitar pukul 13.00 WIB itu, Menhub Budi K. Sumadi menyampaikan permintaan maaf atas terjadinya musibah yang menimpa kereta tersebut.
“Hari ini kita mengalami satu musibah anjloknya KRL. Saya meminta maaf atas kejadian ini. Namun demikian, kami informasikan bahwa pelayanan KRL dari Jatinegara sampai stasiun Cilebut masih ada,” jelas Menhub.
Jadi, lanjut Menhub, masih memungkinkan untuk masyarakat yang mau pulang ke Bogor untuk menggunakan KRL sampai Cilebut atau sebaliknya, KRL dari Bogor (mau ke Cilebut atau sebaliknya) bisa melanjutkan dengan menggunakan angkutan umum (lainnya).
Usai dari lokasi kejadian, Menhub melanjutkan kunjungannya ke RS Salak untuk menemui para penumpang yang mengalami luka-luka.
“Tadi saya bicara dengan Dokter Sarah (Dokter RS Salak). Ada 9 orang yang sudah ditangani. Dari 9 orang itu, dua orang dirujuk ke rumah sakit lain untuk melakukan citi scan. Dokter Sarah menyampaikan tidak ada luka yang parah, bahkan sudah ada yang pulang,” ungkap Menhub.
“Kami tadi juga ingin menemui masinis, tapi dokter bilang belum bisa diajak bicara. Semoga semua penumpang yang mengalami luka-luka bisa recovery dengan cepat,” tambahnya.
Menhub mengungkapkan bahwa biaya perawatan penumpang akan ditanggung sepenuhnya oleh PT KAI (Kereta Api Indonesia) dan Kemenhub (Kementerian Perhubungan).
Mengenai penyebab anjloknya KRL itu, Menhub Budi K. Sumadi menjelaskan, hingga saat ini masih dalam tahap identifikasi sehingga masih belum dapat menyampaikan kepastian penyebabnya.
Berdasarkan data dari Balai Perkeretaapian Jakarta Banten, Kementerian Perhubungan dan PT. KCI, hingga pukul 12.10 WIB seluruh penumpang telah berhasil dievakuasi. Tercatat jumlah korban luka mencapai 17 orang terdiri dari 9 orang di RS Salak Bogor dan 8 lainnya di pos kesehatan stasiun Bogor, tidak ada korban meninggal dunia dalam kejadian ini. (Setkab)