-->

Mace Bersuara Jadi Advokasi Annisa Dabeduku di Pemilihan Puteri Indonesia 2024

Mace Bersuara Jadi Advokasi Annisa Dabeduku di Pemilihan Puteri Indonesia 2024

JAKARTA, LELEMUKU.COM – Puteri Indonesia Papua Barat 2024, Annisa Banafaj Salsabilla Dabeduku Thesia menjadikan menghadirkan ‘MACE BERSUARA’ dengan membangun kesamaan sebagai advokasinya dalam upaya mewakili Papua Barat di ajang nasional, Pemilihan Puteri Indonesia Tahun 2024. 

Menurutnya, berdasarkan data Indeks Pembangunan Manusia tahun 2023 oleh Badan Pusat Statistik Indonesia, dua provinsi di wilayah Papua, yaitu Papua dan Papua Barat, tercatat sebagai yang paling buruk dalam kinerja di Indonesia. 

Setidaknya 8 kabupaten di Papua Barat telah ditetapkan sebagai daerah yang belum berkembang selama periode 2020-2024, berdasarkan ekonomi masyarakat, sumber daya manusia, fasilitas dan infrastruktur, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik regional, sesuai dengan data tahun 2020 dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (RI).

“Oleh karena itu, saya menyelami inisiatif krusial untuk membangun kesamaan, menjelajahi upaya multifaset yang ditujukan untuk mewujudkan kemakmuran bagi perempuan Papua Barat. Mulai dari pemberdayaan pendidikan hingga aksesibilitas kesehatan, tindakan kolaboratif yang diatur untuk peningkatan perempuan mencerminkan komitmen wilayah ini terhadap pertumbuhan inklusif,” ungkap dia melalui instagram pada Senin, 22 Januari 2024. 

Empat hal yang harus dipertimbangkan untuk advokasi tersebut, diantaranya Pemberdayaan Pendidikan. Annisa mengatakan Inisiatif telah dijalankan untuk memastikan bahwa pendidikan tidak hanya dapat diakses tetapi juga menjadi kekuatan transformatif bagi perempuan di Papua. 

“Saya berambisi menginspirasi perempuan di Papua Barat untuk mencapai pendidikan tinggi, ditekankan dengan menjadi salah satu penerima beasiswa penuh dalam program ‘Siswa Unggulan Papua’,” katanya. 

Kemudian, Aksesibilitas Kesehatan. Di Papua Barat, inisiatif kesehatan dirancang untuk mengatasi kebutuhan unik perempuan, fokus pada kesehatan reproduksi dan perawatan maternal. Annisa sendiri telah melihat langsung bahwa perempuan di Papua Barat masih menghadapi tabu seputar kebersihan dan kontrol kelahiran.

Ia menjelaskan dengan Pemberdayaan Ekonomi dapat memberikan perempuan alat dan sumber daya untuk berpartisipasi secara bermakna dalam pasar kerja, Papua Barat bertujuan tidak hanya untuk mengurangi disparitas ekonomi tetapi juga meningkatkan lanskap sosial-ekonomi secara keseluruhan. 

“Saya mengarahkan karier model saya untuk menjadi mandiri secara finansial dan membayar biaya studi saya,” ujar Annisa.

Selanjutnya, Perlindungan Hukum. Papua Barat mengakui pentingnya perlindungan hukum, memperkuat kerangka kerja untuk menuntut pelaku kekerasan dan diskriminasi berbasis gender. Menyebarkan kesadaran tentang jalur hukum yang tersedia memberdayakan perempuan untuk mencari keadilan dan memastikan bahwa sistem hukum menjadi instrumen yang kuat dalam melawan ketidaksetaraan gender.

Dari lubuk hati Papua Barat, Annisa berkomitmen untuk membangun kesamaan bagi perempuan yang terdengar sebagai simfoni harmonis dari tindakan kolektif. 

Dari ruang kelas hingga fasilitas kesehatan dan lanskap ekonomi, Papua Barat sedang memahat masa depan di mana potensi setiap perempuan tidak hanya diakui tetapi juga dirayakan. 

“Tindakan kolektif kita hari ini menjadi bukti keteguhan Papua Barat dalam dedikasinya untuk masa depan yang lebih setara dan sejahtera,” sebut dia. (Laura Sobuber) 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel