-->

Setelah Hancurkan Florida, Badai Ian Kembali Serang Carolina Selatan


JAKARTA, LELEMUKU.COM - Badai Ian menghantam Carolina Selatan, Amerika Serikat, pada Jumat sore, 30 September 2022, setelah serangkaian yang melintas di Florida menyebabkan kehancuran wilayah itu. Peristiwa tersebut terjadi di Georgetown, sebuah kota tepi laut sekitar 97 kilometer, utara kota bersejarah Charleston.

Pusat Badai Nasional AS atau NHC menyebut badai itu masuk Kategori 1 dengan kecepatan angin berkelanjutan maksimum 85 mph (140 kph). Jalan-jalan dibanjiri air dan pepohonan bergeletakan di jalan. Sementara, menurut situs web pelacakan PowerOutage.us, sejumlah dermaga rusak saat badai itu menyebabkan lebih dari 400.000 rumah dan bisnis di Carolina tanpa listrik.

Badai Ian, yang sekarang diklasifikasikan sebagai topan pasca-tropis, akan membawa hujan lebat dan potensi banjir bandang ke beberapa bagian Carolina Utara dan Selatan, Virginia dan Virginia Barat. NHC menyebut badai setidaknya selesai pada Sabtu pagi, 1 Oktober 2022, saat melemah.

Georgetown, dengan populasi sekitar 10.000, adalah tujuan wisata yang terkenal dengan jalan-jalannya yang dilapisi kayu ek. Di kota itu ada lebih dari 50 situs di National Registry of Historic Places. Kota itu rusak parah akibat Badai Hugo pada 1989.

Bahkan sebelum kedatangan Badai Ian, Charleston mengalami hujan deras. Klip video di media sosial menunjukkan beberapa inci air di beberapa jalan di kota pelabuhan, yang sangat rawan banjir.

Sebuah laporan komisi kota yang dirilis pada November 2020 menemukan bahwa sekitar 90 persen dari semua properti perumahan rentan terhadap banjir gelombang badai.

Dampak Kerusakan di Florida

Dua hari setelah Badai Ian pertama kali menghantam Florida, tingkat kerusakan di tempat itu mulai dapat teridentifikasi. Rumah-rumah warga hanyut, sejumlah orang tewas, puluhan ribu belum ditemukan akibat badai itu.

Menurut PowerOutage.us, sekitar 1,6 juta rumah dan bisnis Florida tetap tanpa listrik pada Jumat, 30 September 2022. Sekitar 10.000 orang belum ditemukan, tetapi banyak dari mereka kemungkinan berada di tempat penampungan atau tanpa listrik.

Presiden Joe Biden berbicara di Gedung Putih, mengatakan badai itu kemungkinan akan menempati peringkat terburuk dalam sejarah Amerika Serikat. "Kami baru mulai melihat skala kehancuran itu," katanya. (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel