Inpex Lakukan Monitor Program CSR di SD Naskat Olilit Timur
pada tanggal
Sunday, September 9, 2018
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Perusahaan minyak dan gas bumi, Inpex Masela Ltd melakukan monitoring dan evaluasi program (CSR) atau tanggung jawab sosial (TJS) di Sekolah Dasar (SD) Naskat Olilit Timur, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, pada Jumat (7/9).
Acting Senior Manager Communication and Relation Department Inpex Masela Ltd, Muhamad Berli menjelaskan program TJS tersebut merupakan program Social Investment di bidang pendidikan, khususnya pengembangan ketrampilan Berbahasa Inggris yang merupakan program dari Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Wilayah Papua dan Maluku (SKK Migas Pamalu) dan Inpex Masela Ltd.
“Program ini untuk mendukung pemberdayaan masyarakat di wilayah operasi kami dan dibentuk atas dasar kebutuhan dari masayarakat dengan sasaran siswa SD,” jelas dia usai acara menutupan pelatihan Bahasa Inggris “English For Community Empowerment” kepada Lelemuku.com di Aula Hotel Galaxy Saumlaki.
Berli mengungkapkan saat berkunjung di SD Naskat Olilit Timur tersebut pihaknya menyaksikan bagaimana pelaksanaan proses belajar mengajar dari guru dan para siswa dengan menggunakan metode partisipatif, yaitu metode dimana guru berusaha membuat muridnya aktif berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.
“Pada saat pelaksanaan itu guru berusaha membuat murid –muridnya untuk berkomunikasi jadi bukan hanya mendengar dan mencatat saja tetapi berkomunikasi yang paling utama,” ungkapnya.
Acting Senior Manager Communication and Relation Department Inpex Masela Ltd ini pun menilai metode partisipatif yang digunakan guru di SD tersebut sangatlah bermanfaat karena membuat Bahasa Inggris menjadi lebih mudah dimengerti dan disenangi oleh siswa SD serta dalam jangka panjang diharapkan generasi muda Kepulauan Tanimbar memiliki daya saing yang tinggi karena memiliki kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris yang baik, selain juga menjunjung tinggi budaya dan bahasa lokal.
“Mereka sebagian besar berani dan bisa menghafal hari serta mampu berkomunikasi serta metode itu sangat bermafaat khusus untuk anak-anak SD karena mereka perlu bekal nanti pada saat masuk ke sekolah tingkat lanjut,” nilai dia. (Laura Sobuber)
Acting Senior Manager Communication and Relation Department Inpex Masela Ltd, Muhamad Berli menjelaskan program TJS tersebut merupakan program Social Investment di bidang pendidikan, khususnya pengembangan ketrampilan Berbahasa Inggris yang merupakan program dari Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Wilayah Papua dan Maluku (SKK Migas Pamalu) dan Inpex Masela Ltd.
“Program ini untuk mendukung pemberdayaan masyarakat di wilayah operasi kami dan dibentuk atas dasar kebutuhan dari masayarakat dengan sasaran siswa SD,” jelas dia usai acara menutupan pelatihan Bahasa Inggris “English For Community Empowerment” kepada Lelemuku.com di Aula Hotel Galaxy Saumlaki.
Berli mengungkapkan saat berkunjung di SD Naskat Olilit Timur tersebut pihaknya menyaksikan bagaimana pelaksanaan proses belajar mengajar dari guru dan para siswa dengan menggunakan metode partisipatif, yaitu metode dimana guru berusaha membuat muridnya aktif berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.
“Pada saat pelaksanaan itu guru berusaha membuat murid –muridnya untuk berkomunikasi jadi bukan hanya mendengar dan mencatat saja tetapi berkomunikasi yang paling utama,” ungkapnya.
Acting Senior Manager Communication and Relation Department Inpex Masela Ltd ini pun menilai metode partisipatif yang digunakan guru di SD tersebut sangatlah bermanfaat karena membuat Bahasa Inggris menjadi lebih mudah dimengerti dan disenangi oleh siswa SD serta dalam jangka panjang diharapkan generasi muda Kepulauan Tanimbar memiliki daya saing yang tinggi karena memiliki kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris yang baik, selain juga menjunjung tinggi budaya dan bahasa lokal.
“Mereka sebagian besar berani dan bisa menghafal hari serta mampu berkomunikasi serta metode itu sangat bermafaat khusus untuk anak-anak SD karena mereka perlu bekal nanti pada saat masuk ke sekolah tingkat lanjut,” nilai dia. (Laura Sobuber)