-->

Rakerda BKKBN Papua Bahas Program Bangga Kencana Menuju Indonesia Emas 2045

Rakerda BKKBN Papua Bahas Program Bangga Kencana Menuju Indonesia Emas 2045

JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Penjabat Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun yang di wakili oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Papua, Yohanes Walilo mengatakan stunting sendiri dapat di cegah Dari tingkat keluarga dengan memastikan pemenuhan gizi bagi anggota rumah keluarga.

"pemberian asi ekslusif bagi bayi 0-6 bulan,akses sanitasi dan air minum yang aman, perilaku hidup  sehat,pengasuhan bayi yang layak,pemeriksaan ibu hamil secara rutin,dan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala,ujarnya

Untuk itu,  pemerintah Provinsi Papua menyampaikan pesan dalam rakerda program bangga kencana dan penurunan stunting yakni :

"Melakukan evaluasi secara menyeluruh dalam program bangga  kencana agar memiliki nilai berkelanjutan,kita perlu melakukan identifikasi strategis dalam penurunan stunting,kita perlu terus menjaga komitmen dan visi kita bersama,"jelasnya

“Saya percaya kita telah bekerja keras demi kemakmuran di Tanah Papua ini. Untuk itu saya mengajak semua pihak bersinergi dan kolaborasi dalam penurunan stunting, mari kita lebih bersemangat menebar kebaikan dalam bentuk bakti kita pada bangsa,”harapnya

Penyuluh KB Ahli Utama dari BKKBN RI, Dwi Listyawardani mengatakan perlu adanya Sumber Daya Manusia menuju Indonesia Sehat mas 2045 atau 100 tahun Indonesia merdeka.

Untuk itu, tutur. Dwi, bahwa tugas utama dari BKKBN mencakup menjaga pertumbuhan penduduk yang seimbang dan menciptakan keluarga berkualitas.

Persoalan stunting masih menjadi masalah bagi keluarga indonesia,sementara di Provinsi Papua masih berada di angka 2,67.

Namun berdasarkan hasil pendataan keluarga angka ini merupakan penurunan sari tahun ke tahun di mana pada tahun 2022 lalu mencapai angka 2,88.

Untuk itu kita perlu lebih giat dalam akselerasi penurunan stunting dengan cara keluarga harus aktif dalam mendampingi keluarga yang beresiko stunting.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Nerius Auparai, menyampaikan Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Papua perlu dukungan berbagai pihak dan pemangku kebijakan bersama sama bersinergi.

“ Untuk Papua Tengah sendiri angkanya masih tunggii sekitar 37 persen, Papua 27 persen, Papua Selatan pada posisi 25 persen,” terangnya

Mengingat tahun ini adalah tahun terakhir dalam periode perencanaan jangka menengah/ renstra tahun 2020-2024.

" beberapa point yang perlu di optimalkan yakni: peningkatan partisipasi peserta KB baru metode jangka panjang, pembinaan kelompok kegiatan, pengelolaan, pelaporan dan pencatatan melalui sistem informasi keluarga, intensifikasi dan ekstensifikasi kampung KB, dan pemantapan dana alokasi khusus sub bidang KB,"(papuaterbit.id)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel