PM Belanda Mark Rutte Bertemu Willem Alexander Bahas Pemerintahan Sementara
pada tanggal
Sunday, July 9, 2023
AMSTERDAM, LELEMUKU.COM - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte bertemu dengan Raja Willem Alexander untuk membahas pemerintahan sementara, Sabtu (8/7). Pertemuan itu dilaksanakan sehari setelah pemerintahan Rutte bubar menyusul pertikaian seputar sejumlah kebijakan migrasi.
Rutte menolak berkomentar tentang pertemuan yang berlangsung selama satu setengah jam saat dia meninggalkan istana di Den Haag.
“Pertemuan-pertemuan tadi bersifat rahasia,” kata Rutte kepada para wartawan.
Tahap penting berikutnya adalah membubarkan parlemen, tapi pertama-tama akan ada pembahasan mengenai pengunduran diri pemerintah di majelis rendah Belanda yang dijadwalkan pada Senin (10/7).
Setelah parlemen dibubarkan, pemilihan umum akan digelar sekitar November.
Rutte, yang berusia 56 tahun itu, adalah perdana menteri yang menjabat paling lama. Dia sudah berkuasa sejak 2010. Dalam konferensi pers pada Jumat (7/7), Rutte mengatakan dia berniat maju kembali untuk masa jabatan kelima. Namun dia akan berkonsultasi dengan partainya sebelum mengambil keputusan akhir.
Krisis dalam politik Belanda mencuat setelah partai conservative VVD, yang mengusung Rutte, ingin membatasi jumlah pencari suaka yang masuk ke Belanda.
Ketegangan meningkat pekan ini ketika Rutte menuntut dukungan untuk usulan pembatasan anak-anak dari pengungsi perang yang sudah lebih dulu berada di Belanda. Selain itu, dia juga mengusulkan masa tunggu dua tahun sebelum anak-anak itu dipersatukan dengan orang tuanya.
Usulan tersebut ditolak oleh partai-partai kecil, Persatuan Kristen dan D66, yang berujung bubarnya koalisi pemerintahan Rutte.
Sebagai kepala negara, Raja Belanda diperkirakan akan meminta koalisi Rutte untuk tetap menjadi pemerintahan sementara sampai pemerintahan baru terbentuk setelah pemilu. Biasanya proses tersebut bisa berlangsung berbulan-bulan.
Di Belanda, isu migrasi tertutup oleh isu unjuk rasa petani memprotes rencana pemerintah membatasi emisi nitrogen, yang menurut mereka akan menandai akhir banyak usaha pertanian.
Belanda sudah menjadi salah satu negara Eropa dengan kebijakan imigrasi yang paling keras di Eropa. Tetap saja, permohonan suaka melonjak sepertiga tahun lalu hingga menembus lebih dari 46 ribu. Pemerintah Belanda sudah memperkirakan angka tersebut bisa mencapai 70 ribu tahun ini, melebihi rekor sebelumnya pada 2015. (VOA)