-->

Fumio Kishida Tegaskan Jepang Tidak ada Rencana jadi Anggota NATO


TOKYO, LELEMUKU.COM - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Rabu 24 Mei 2023 menegaskan negaranya tidak memiliki rencana untuk menjadi anggota NATO. Kendati demikian, dia mengakui rencana aliansi keamanan Pakta Atlantik Utara itu untuk membuka kantor penghubung di Jepang.

Seperti dilansir Reuters, komentar Kishida muncul setelah Duta Besar Jepang untuk Amerika Serikat awal bulan ini mengatakan bahwa pakta militer pimpinan AS merencanakan kantor Tokyo, yang pertama di Asia, untuk memfasilitasi konsultasi di wilayah tersebut.

"Saya tidak mengetahui keputusan apa pun yang dibuat di NATO mengenai pendirian kantor tersebut,” Kishida mengatakan kepada parlemen. Ia menambahkan Jepang tidak berencana untuk bergabung dengan NATO sebagai negara anggota atau semi-anggota.

Informasi mengenai pembukaan kantor NATO di Tokyo pertama kali diungkap oleh menteri luar negeri Jepang dalam wawancara kepada CNN pada dua pekan lalu. Menlu Yoshimasa Hayashi mengatakan invasi Rusia ke Ukraina telah membuat dunia kurang stabil.

"Kami sudah berdiskusi, tapi belum ada detail (telah) diselesaikan," kata dia, sepekan sebelum KTT Kelompok Tujuh (G7), yang diselenggarakan tahun ini oleh Jepang di Hiroshima.

Hayashi secara khusus mengutip invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu sebagai peristiwa yang berdampak jauh melampaui perbatasan Eropa, yang memaksa Jepang untuk memikirkan kembali keamanan regional.

“Alasan mengapa kami membahas tentang ini adalah karena sejak agresi Rusia ke Ukraina, dunia menjadi lebih tidak stabil,” katanya.

“Sesuatu yang terjadi di Eropa Timur tidak hanya terbatas pada masalah di Eropa Timur, dan itu memengaruhi secara langsung situasi di Pasifik ini. Itulah mengapa kerja sama antara kami di Asia Timur dan NATO (menjadi) semakin penting.”

Dia menambahkan bahwa Jepang bukan anggota perjanjian NATO, yang merupakan singkatan dari Organisasi Perjanjian Atlantik Utara – tetapi langkah tersebut mengirimkan pesan bahwa mitra blok Asia Pasifik itu “terlibat dengan cara yang sangat mantap” dengan NATO.

Pembukaan kantor penghubung NATO di Jepang akan menandai perkembangan yang signifikan bagi aliansi Barat di tengah ketegangan geopolitik. Langkah ini diprediksi akan menuai kritik dari pemerintah China.

Nikkei Asia pertama kali melaporkan rencana untuk membuka kantor di Jepang pada Rabu dua pekan lalu, mengutip pejabat Jepang dan NATO yang tidak disebutkan namanya.

NATO memiliki kantor penghubung serupa di tempat lain termasuk Ukraina dan Wina. Kantor penghubung di Jepang akan memungkinkan diskusi dengan mitra keamanan NATO di Asia Pasifik, seperti Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru, tentang tantangan geopolitik, teknologi baru yang mengganggu, dan ancaman dunia maya, Nikkei melaporkan minggu lalu.

Dalam sebuah pernyataan kepada CNN minggu lalu, seorang juru bicara NATO mengatakan: "Mengenai rencana untuk membuka kantor penghubung di Jepang, kami tidak akan masuk ke rincian pembahasan yang sedang berlangsung di antara sekutu NATO." Dia menambahkan bahwa NATO dan Jepang “memiliki kerja sama jangka panjang.” (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel