-->

Terpilih Sebagai PM Inggris, Liz Truss Temui Ratu Elizabeth II


JAKARTA, LELEMUKU.COM - Ratu Elizabeth II secara resmi menunjuk Liz Truss sebagai perdana menteri Inggris pada Selasa 6 September 2022. Truss, perdana menteri Konservatif keempat dalam enam tahun, terbang ke Kastil Balmoral di Skotlandia.

Biasanya pertemuan ini digelar di Istana Buckingham, tetapi kali ini berbeda setelah Ratu berusia 96 tahun itu melewatkan banyak acara di kalender kerajaan karena kondisi kesehatannya.

Ia diminta oleh ratu untuk membentuk pemerintahan Inggris. Truss menggantikan Boris Johnson, yang terpaksa berhenti setelah tiga tahun berkuasa dengan berbagai skandal.

"Ratu menerima Anggota Parlemen Elizabeth Truss dan memintanya untuk membentuk pemerintahan baru," kata Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan. “Truss menerima tawaran Yang Mulia dan mencium tangan saat pengangkatannya sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertama Bendahara Negara."

Truss akan menghadapi salah satu daftar masalah yang paling menakutkan dari setiap pemimpin pasca-perang di Inggris karena inflasi mencapai dua digit, biaya energi melonjak dan Bank of England memperingatkan resesi yang panjang pada akhir tahun ini.

Rencananya untuk meningkatkan ekonomi melalui pemotongan pajak sementara, juga berpotensi menyediakan sekitar 100 miliar pound untuk membiayai sektor energi. Namun rencananya ini mengguncang pasar keuangan, mendorong investor untuk menjual pound dan obligasi pemerintah dalam beberapa pekan terakhir.

Inggris, di bawah pemerintahan Konservatif sejak 2010, telah tersandung dari krisis ke krisis dalam beberapa tahun terakhir. Kini, negara itu menghadapi darurat energi yang panjang yang dapat menguras tabungan rumah tangga dan mengancam masa depan bisnis kecil yang masih terbebani oleh COVID-19.

Tagihan energi rumah tangga akan melonjak 80% pada Oktober. Namun, sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Truss dapat membekukan tagihan dalam rencana yang dapat menelan biaya hingga 100 miliar pound, melampaui skema keringanan COVID-19.

Keuangan publik Inggris juga tetap terbebani oleh pengeluaran besar-besaran pemerintah untuk virus corona. Utang publik sebagai bagian dari output ekonomi mendekari 100%, naik dari sekitar 80% sebelum pandemi. (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel