Scott Miller, Panglima Tentara AS yang Khawatir dengan Kemajuan Taliban
pada tanggal
Tuesday, July 6, 2021
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Ketika pasukan Amerika terakhir ditarik dari Afghanistan setelah pertempuran selama hampir 20 tahun, Panglima Tentara Amerika Scott Miller mengatakan ia khawatir tentang kemajuan terorial gerilyawan Taliban yang berupaya merebut kembali negara itu.
Miller, dalam wawancara di program “This Week” stasiun televisi ABC hari Minggu (4/7) mengatakan Taliban “mendapatkan kekuatan.” “Kita sedianya prihatin akan hal ini,” ujarnya. “Direbutnya wilayah-wilayah itu oleh Taliban sangat memprihatinkan.”
Bagi warga Afghanistan yang berupaya mempertahankan kendali, ia mengatakan “harapan itu penting. Moral itu penting.”
“Saya tidak suka meninggalkan teman yang sedang dalam kesulitan,” ujar Miller ketika ia mengawasi keberangkatan pasukan terakhir Amerika dari lapangan terbang Bagram yang sangat besar akhir pekan lalu. “Kita melihat situasi keamanan yang ada dan itu tidak baik,” ujarnya. “Taliban sedang bergerak.”
Konvoi kendaraan lapis baja Pasukan Komando Afghan menuju ke garis depan di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. (Foto: Omar Sobhani/Reuters)
Sejak awal Mei lalu Taliban telah merebut lebih dari 100 distrik.
Presiden Amerika Joe Biden memerintahkan penarikan pasukan Amerika, sikap yang juga disukai mantan presiden Donald Trump sebelum ia meninggalkan jabatan Januari lalu.
Biden pada April lalu mengumumkan, “Sudah waktunya mengakhiri perang abadi” di Afghanistan, dengan mengatakan bahwa Amerika telah mencapai tujuannya untuk melenyapkan tempat perlindungan bagi teroris di negara itu.
Amerika menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 untuk menumpas kelompok teroris Al Qaeda yang telah dilatih di negara itu sebelum serangan teroris 11 September di New York dan Pentagon di Washington DC yang menewaskan hampir tiga ribu orang. (VOA)
Miller, dalam wawancara di program “This Week” stasiun televisi ABC hari Minggu (4/7) mengatakan Taliban “mendapatkan kekuatan.” “Kita sedianya prihatin akan hal ini,” ujarnya. “Direbutnya wilayah-wilayah itu oleh Taliban sangat memprihatinkan.”
Bagi warga Afghanistan yang berupaya mempertahankan kendali, ia mengatakan “harapan itu penting. Moral itu penting.”
“Saya tidak suka meninggalkan teman yang sedang dalam kesulitan,” ujar Miller ketika ia mengawasi keberangkatan pasukan terakhir Amerika dari lapangan terbang Bagram yang sangat besar akhir pekan lalu. “Kita melihat situasi keamanan yang ada dan itu tidak baik,” ujarnya. “Taliban sedang bergerak.”
Konvoi kendaraan lapis baja Pasukan Komando Afghan menuju ke garis depan di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. (Foto: Omar Sobhani/Reuters)
Sejak awal Mei lalu Taliban telah merebut lebih dari 100 distrik.
Presiden Amerika Joe Biden memerintahkan penarikan pasukan Amerika, sikap yang juga disukai mantan presiden Donald Trump sebelum ia meninggalkan jabatan Januari lalu.
Biden pada April lalu mengumumkan, “Sudah waktunya mengakhiri perang abadi” di Afghanistan, dengan mengatakan bahwa Amerika telah mencapai tujuannya untuk melenyapkan tempat perlindungan bagi teroris di negara itu.
Amerika menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 untuk menumpas kelompok teroris Al Qaeda yang telah dilatih di negara itu sebelum serangan teroris 11 September di New York dan Pentagon di Washington DC yang menewaskan hampir tiga ribu orang. (VOA)