Kondisi Perekonomian Selama Pandemi di Tanimbar Masih Stabil
pada tanggal
Sunday, April 18, 2021
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Perekonomian masyarakat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku tercatat stabil dan aman yang terlihat dari perputaran uang di masa Pandemi Virus Corona (COVID-19) sejak Desember 2019 hingga memasuki masa pemulihan ekonomi di awal tahun 2021 ini masih dalam batas wajar.
Kepala Bank Maluku dan Maluku Utara (Malut) Cabang Saumlaki, Victor Melkias Rahankoly mengatakan pihaknya sebagai pengelola Kas Titipan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Maluku sejak Bulan Oktober 2017 lalu menilai perputaran uang dalam masa pandemi di Tanimbar baik dan tidak terpuruk.
“Penggunaan kas titipan dari bank peserta ada masuk disitu tentang perputaran uang yang menandakan bahwa perputaran uang di Tanimbar lebih baik dari hari ke hari. Walau dibandingkan sebelum COVID-19 peningkatan jauh lebih baik dari saat ini,” ungkap dia kepada Lelemuku.com pada Kamis, 15 April 2021.
Ia menjelaskan imbas dari pandemi secara global juga berdampak terhadap beberapa nasabah yang menurun dari segi pendapatan. Namun pihaknya selalu berupaya dengan melakukan pendekatan yang lebih baik. Walaupun ada sedikit penurunan usaha dalam penyetoran pinjaman atau penyelesaian pinjaman yang terlambat, tetapi tidak sampai mandek.
“Imbas dari covid terkait dengan perputaran uang, menurut penilaian kami masih ada dalam batas yang wajar dan tidak sampai buruk,” jelas Rahankoly.
Ia mengungkapkan di saat masa pandemi, semangat para pengusaha dari sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hingga pengusaha besar masih sangat tinggi. Dilihat dari perekonomian di Tanimbar yang masih berjalan dengan baik.
Para pengusaha besar lebih sering melakukan aktivitas menabung atau berinvestasi lewat tabungan, deposito dan giro dibandingkan melakukan pinjaman dalam bentuk kredit.
Rahankoly pun menambahkan kendala yang ditemukan pihaknya saat mengunjungi langsung nasabah adalah pengurangan pegawai yang terkendala pada pembayaran gaji, tetapi masuk tahun 2021 ini pemilik usaha sudah kembali mempekerjakan pegawai mereka.
“Kendala tidak terlalu berpengaruh, ada beberapa nasabah yang klasifikasinya nasabah besar. Masuk tahun kedua covid ini, mereka sudah kembali dengan rutinitas yang sama seperti sebelumnya,” tutupnya.
Hal senada juga dikatakan Kepala Kantor Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Modern Express Cabang Saumlaki, Denny Roby Toisuta. Menurutnya pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari perputaran uang di daerah paling selatan dari Provinsi Maluku itu tidak ada masalah.
Dilihat dari seluruh pemberian kredit konsumsi dalam bentuk Kredit Pegawai, Kredit Pensiun dan Kredit Kendaraan Bermotor dan Kredit Modal Kerja, diantaranya Kredit Super Mikro, Kredit Usaha dan Kredit Guna Usaha yang berjalan mulus.
“Perputaran uang di Tanimbar ini sebenarnya sangat bagus. Kadang kondisi dan kebutuhan tiap orang berbeda-beda. Lumayan pertumbuhan ekonomi bagus, masih tergolong tidak ada bermasalah,” kata Toisuta.
Kemudian Analisis Kredit Standar Bank Negara Indonesia (BNI) Kcp Saumlaki, Allan Joseph menuturkan dalam mendukung para pengusaha UMKM di Tanimbar, pihaknya sebagai salah satu fasilitator penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan program prioritas pemerintah dalam upaya perbaikan ekonomi daerah pasca pandemi menilai masih dalam golongan lancar.
“Dari tahun 2019 hingga bulan April 2021 ini, UMKM yang kami biayai masih ada dalam golongan atau kategori lancar dan belum sampe harus jual barang jaminan. Tahun ini target yang diberikan manajemen sebesar Rp.17 miliar,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Transmigrasi Tanimbar, Ambrosius Sabono menyebutkan guna mendukung program Presiden Joko Widodo dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi lewat penciptaan lapangan kerja dan peningkatan konsumsi rumah tangga melalui pengembangan UMKM.
Pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan ulang terhadap seluruh UMKM yang ada di daerah tersebut. Sesuai data dari tahun 2019 menunjukkan jumlah UMKM di Tanimbar sebanyak 7.000 usaha yang bergerak di bidang perdagangan, jasa, perikanan dan olahan makanan.
Sabono menyebutkan selepas pengumpulan data UMKM, pihaknya akan bekerjasama dengan Bank penyalur kredit usaha guna mendukung pengusaha lokal daerah.
Dalam menjalankan program pendampingan terhadap pengusaha lokal, dinas tersebut telah berkolaborasi dengan Dewan Kerajiinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tanimbar dalam mendistribusikan dan menjual hasil usaha masyarakat.
“Apresiasi kepada para pengusaha lokal yang sampe saat ini usaha mereka masih jalan. Nanti kami akan lakukan sosialisasi dengan mengandeng Bank agar para pengusaha dapat mengambil kredit usaha dengan baik demi pemulihan ekonomi pasca pandemi,” sebutnya. (Laura Sobuber)