-->

Petrus Fatlolon Pimpin Tatap Muka Bersama Royke Lumowa dan Marga Taufiq di Saumlaki

SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku, Irjen Pol. Royke Lumowa, M.M dan Panglima Komando daerah Militer XVI/Pattimura, Mayor Jenderal TNI Dr. Marga Taufiq, S.H., M.M melakukan tatap muka bersama Uskup Keuskupan Diosis wilayah Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, M.S.C, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Tanimbar beserta para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Pendopo Kediaman Bupati pada Sabtu (21/12/2019).

Pertemuan yang dipimpin oleh Bupati Tanimbar Petrus Fatlolon, SH., MH itu karena telah terjadi kesalah pahaman antara personil Kompi 3 Yon C Pelopor Brimob Polda Maluku dengan personil TNI 734/SNS Saumlaki yang telah mengakibatkan kericuhan di Saumlaki pada Jumat (20/12/2019).

Dalam sambutannya, Pangdam Marga Taufiq menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan masyarakat Tanimbar atas dirinya dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang telah dilakukan anggotanya hingga membuat keresahan bagi masyarakat.

“Malam ini saya dan kapolda berdiri disini menyampaiakn kepada pak bupati dan segenap tokoh masyarakat menyampaikan permohona maaf karena mulai dari tadi malam masyarakat kota saumlaki terganggu dan siaga. Sekali lagi kami mohon maaf dan terima kasih atas penerimaannya,” pinta dia.

Kemudian Kapolda Lumowa mengungkapkan bahwa persoalan salah paham tersebut telah diselesaikan pihaknya bersama Pangdam Taufiq dengan memberikan arahan ke masing-masing personil dan berkumpul bersama di Batalyon. Ia pun menegaskan bahwa kedua oknum personil tersebut akan diberikan ganjaran sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan.

“Kejadian salah paham itu sudah selesai, tadi kami sudah melakukan proses perdamaian abadi dan keadilan sosial. Masing-masing berkumpul di batalyon dan polres, lalu kami jadikan satu di batalyon, saling memaafkan karena ini masalah perseorangan. Setelah itu kami tutup dengan tarian kaka endah bersama-sama,” ungkapnya.

Uskup Mandagi pun memuji kebesaran hati dari kedua pemimpin militer itu yang telah hadir langsung ke Tanimbar sehingga kesalahpahaman itu tidak berlangsung berlarut-larut dan bisa mengakibatkan masalah baru yang berkepanjangan. Ia meminta selain adanya penegakkan hukum terhadap oknum personil juga harus ada pembinaan agar masalah serupa tidak terulang lagi.

“Saya telah dengar yang melanggar nanti ada penegakan hukum supaya memang hukum kena juga pada aparat dan jangan cuma kepada masyarakat biasa. jadi jalan satu-satunya adalah penegakan hukum dan betapa pentingnya pembinaan supaya tidak ada lagi kekerasan,” kata pria 70 tahun itu.

Sementara itu, mewakili masyarakat Tanimbar, Ketua Gereja Protestan Maluku (GPM) Klasis Tanimbar Selatan (Tansel), Pdt. Lenny Rangkoratat Bakarbessy, S.Th menyatakan pernyataan sikapnya bersama para tokoh agama lainnya, yaitu menolak dengan keras segala bentuk tindakan kekerasan yang telah dilakukan oleh aparat keamanan dan telah berdampak kepada masyarakat serta meminta jaminan keamanan dan ketentraman menjelang perayaan natal dan memasuki tahun yang baru.

“Kami meminta supaya pangdam dan kapolda bisa mengusut dengan tuntas pelaku-pelaku yang adalah aparat sendiri terhadap kejadian semalam dan jika ada yang melakukan pelanggaran kami memohon supaya ditindak dan harus dihukum sesuai dengan prosedur. Mohon maaf jika ada pernyataan-pernyatan kami yang sedikit keras tetapi ini merupakan rasa hati kami sebagai masyarakat dan juga pimpinan umat di Tanimbar,” bebernya.

Mengakhiri tatap muka itu Bupati Fatlolon memberikan ucapan terima kasih untuk segala upaya yang telah dilakukan oleh Pangdam Marga Taufiq dan Kapolda Royke Lumowa sehingga keamanan dan ketertiban di Saumlaki sudah kembali normal serta berharap agara hubungan baik yang telah terjalin antara Pemda, TNI dan Polri dapat berjalan baik dengan terus bergandengantangan membangun Tanimbar yang semakin baik ke depan.

“Atas nama pemda dan lapisan masyarakat, kami mengharapkan ada hubungan yang baik antara TNI, polri bersama pemda. Mari kita terus bergandengantangan bersama-sama membangun Tanimbar dari ujung Molu Maru sampai ujung Selaru. Kami menyadari bahwa tanpa dukungan dari TNI dan polri, pemda tidak dapat melaksanakan berbagai program pembangunan yang telah direncakan,” tutup dia. (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel