Ali Ibrahim Hadiri Kuliah Umum Tjahjo Kumolo Tentang Demokrasi dan Pemilu
pada tanggal
Sunday, March 10, 2019
TERNATE, LELEMUKU.COM - Walikota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara (Malut) H. Ali Ibrahim menghadiri kuliah Umum "Demokrasi dan Pemilu Serentak 2019" yang dibawakan oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo di Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Selasa (5/3) pagi.
Kuliah Umum ini disampaikan Tjahyo Kumolo dihadapan ratusan mahasiswa Unkhair dari berbagai program studi dan dihadiri Gubernur Maluku Utara, KH. Gani Kasuba, Forkopimda Malut, Bupati/Walikota se Maluku Utara, dan keluarga besar Civitas Akademika Unkhair.
Dalam pemaparannya, Tjahjo Kumolo menjelaskan bahwa Pemilu Serentak Tahun 2019 yang jatuh pada Bulan April mendatang merupakan sejarah baru dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia, karena pelaksanaan Pemilihan Legislatif, DPD dan Pilpres dilaksanakan secara serentak.
Oleh karena itu kata Tjahjo Kumolo, Kementerian Dalam Negeri telah melakukan analisis di Pileg dan Pilpres 2014, dan tiga fase Pilkada 2015, 2017 dan 2018 dan telah mengidentifikasi sejumlah persoalan mendasar, antara lain; Pertama, belum tertibnya Daftar Pemilih Tetap, Kedua belum terpenuhinya target partisipasi pemilih, Ketiga fanatisme calon pendukung paslon, Keempat netralitas penyelenggara pemilu, Kelima kurang berperannya petugas pemilu di lapangan, dan Keenam adanya ancaman berita hoax, sara, money politics dan black campaign.
Untuk itu, Kemendagri telah melakukan sejumlah langkah antisipasi menghadapi Pemilu Serentak 2019 antara lain; Pertama meningkatkan pendidikan politik, Kedua mensosialisasikan pentingnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu, Ketiga melakukan monitoring untuk semua tahapan Pemilu, Keempat koordinasi antar lembaga pemerintah dan Kelima koordinasi dan konsolidasi ketertiban dan keamanan antar instansi terkait.
Usai memberikan kuliah umum, dihadapan para wartawan Tjahjo menegaskan pentingnya netralitas ASN dalam Pemilu 2019. Bahwa ASN harus mampu menjaga netralitasnya pada Pemilu 2019. “Tidak boleh menyampaikan dukungan terhadap calon tertentu dimuka umum. Begitu pula dengan Kepala Daerah kalau ikut kampanye harus melaksanakan cuti sebelumnya dan selama cuti kampanye dilarang menggunakan fasilitas negara” Tegasnya.
Pada kesempatan ini Mendagri juga berkesempatan melakulan sesi tanya jawab bersama para mahasiswa, dan setiap penanya memperoleh hadiah berupa buku yang ditulis oleh Tjahjo Kumolo sendiri.
Usai menyampaikan kuliah Umum, Tjahjo berkesempatan menghadiri undangan makan siang bersama Gubernur dan unsur Forkopimda Provinsi Malut. Mendagri selanjutnya kembali ke Bandara untuk kembali ke Jakarta. (DiskominfoTikep)
Kuliah Umum ini disampaikan Tjahyo Kumolo dihadapan ratusan mahasiswa Unkhair dari berbagai program studi dan dihadiri Gubernur Maluku Utara, KH. Gani Kasuba, Forkopimda Malut, Bupati/Walikota se Maluku Utara, dan keluarga besar Civitas Akademika Unkhair.
Dalam pemaparannya, Tjahjo Kumolo menjelaskan bahwa Pemilu Serentak Tahun 2019 yang jatuh pada Bulan April mendatang merupakan sejarah baru dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia, karena pelaksanaan Pemilihan Legislatif, DPD dan Pilpres dilaksanakan secara serentak.
Oleh karena itu kata Tjahjo Kumolo, Kementerian Dalam Negeri telah melakukan analisis di Pileg dan Pilpres 2014, dan tiga fase Pilkada 2015, 2017 dan 2018 dan telah mengidentifikasi sejumlah persoalan mendasar, antara lain; Pertama, belum tertibnya Daftar Pemilih Tetap, Kedua belum terpenuhinya target partisipasi pemilih, Ketiga fanatisme calon pendukung paslon, Keempat netralitas penyelenggara pemilu, Kelima kurang berperannya petugas pemilu di lapangan, dan Keenam adanya ancaman berita hoax, sara, money politics dan black campaign.
Untuk itu, Kemendagri telah melakukan sejumlah langkah antisipasi menghadapi Pemilu Serentak 2019 antara lain; Pertama meningkatkan pendidikan politik, Kedua mensosialisasikan pentingnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu, Ketiga melakukan monitoring untuk semua tahapan Pemilu, Keempat koordinasi antar lembaga pemerintah dan Kelima koordinasi dan konsolidasi ketertiban dan keamanan antar instansi terkait.
Usai memberikan kuliah umum, dihadapan para wartawan Tjahjo menegaskan pentingnya netralitas ASN dalam Pemilu 2019. Bahwa ASN harus mampu menjaga netralitasnya pada Pemilu 2019. “Tidak boleh menyampaikan dukungan terhadap calon tertentu dimuka umum. Begitu pula dengan Kepala Daerah kalau ikut kampanye harus melaksanakan cuti sebelumnya dan selama cuti kampanye dilarang menggunakan fasilitas negara” Tegasnya.
Pada kesempatan ini Mendagri juga berkesempatan melakulan sesi tanya jawab bersama para mahasiswa, dan setiap penanya memperoleh hadiah berupa buku yang ditulis oleh Tjahjo Kumolo sendiri.
Usai menyampaikan kuliah Umum, Tjahjo berkesempatan menghadiri undangan makan siang bersama Gubernur dan unsur Forkopimda Provinsi Malut. Mendagri selanjutnya kembali ke Bandara untuk kembali ke Jakarta. (DiskominfoTikep)