17 Orang Tewas dan 50 Orang Terluka Akibat Kebakaran di Menara FR Owners Society di Dhaka
pada tanggal
Thursday, March 28, 2019
DHAKA, LELEMUKU.COM - Sekitar 17 orang dilaporkan tewas akibat terbakarnya menara F. R. Tower Owners Society di Jalan Kemal Ataturk, Banani, Kota Dhaka, Bangladesh pada Kamis (28/03/2019) yang terjadi pada pukul 12.55 waktu setempat.
Menurut informasi yang dihimpun Lelemuku.com, ke 17 orang itu meninggal akibat menghirup asap racun dari kebakaran dan terjatuh dari bangunan, sementara lebih dari 50 orang lainnya dilaporkan terluka akibat terjatuh dan menghirup udara.
Sementara pemerintah Bangladesh menyatakan pihaknya telah mengendalikan dan melokalisir kebakaran yang terjadi hingga petang hari itu.
"Saat ini kondisi dilapangan sudah terkendali, api sudah berkurang meski tidak seluruhnya padam," kata Direktur Layanan Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, Debashish Bardhan dalam konferensi persnya seperti dikutip AP.
Sebelumnya pihaknya menyatakan korban-korban tersebut telah dievakuasi ke rumah sakit Kurmitola yang terdekat dengan lokasi kejadian.
"Beberapa orang melompat dengan aman dari jendela yang telah dipecahkan, namum beberapa lainnya tidak," kata Mohammad Russel, pejabat pemadam kebakaran setempat.
Ia menyatakan petugas penyelamat yang terdiri dari pemadam kebakaran, kepolisian, tentara dari angkatan darat, angkatan laut dan udara juga ikut turun ke lapangan menyelamatkan warga yang berada didalam gedung bertingkat 22 itu.
"19 unit pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan kebakaran, sementara tentara Bangadesh juga turun dan membantu memadamkan api dan menyelamatkan warga," kata dia.
Sekitar 4 unit helikopter dari angkatan udara Bangladesh mendarat diatas bangunan tersebut guna menyelamatkan warga yang berada di bagian atas gedung tersebut.
Ditegaskan kebakaran besar terjadi di dari sebuah restoran di lantai 9 Menara FR Tower Banani yang terletak di kawasan bisnis terpadu di kota tersebut.
"Namun kami akan melakukan penyelidikan setelah api berhasil dipadamkan," kata dia.
Api sendiri menjalar dengan cepat sehingga beberapa warga yang berada lantai atas lokasi kebakaran tidak dapat turun untuk melarikan diri.
Sementara jumlah orang yang menjadi korban kebakaran ini masih didata pihak terkait. (Albert Batlayeri)
Menurut informasi yang dihimpun Lelemuku.com, ke 17 orang itu meninggal akibat menghirup asap racun dari kebakaran dan terjatuh dari bangunan, sementara lebih dari 50 orang lainnya dilaporkan terluka akibat terjatuh dan menghirup udara.
Sementara pemerintah Bangladesh menyatakan pihaknya telah mengendalikan dan melokalisir kebakaran yang terjadi hingga petang hari itu.
"Saat ini kondisi dilapangan sudah terkendali, api sudah berkurang meski tidak seluruhnya padam," kata Direktur Layanan Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh, Debashish Bardhan dalam konferensi persnya seperti dikutip AP.
Sebelumnya pihaknya menyatakan korban-korban tersebut telah dievakuasi ke rumah sakit Kurmitola yang terdekat dengan lokasi kejadian.
"Beberapa orang melompat dengan aman dari jendela yang telah dipecahkan, namum beberapa lainnya tidak," kata Mohammad Russel, pejabat pemadam kebakaran setempat.
Ia menyatakan petugas penyelamat yang terdiri dari pemadam kebakaran, kepolisian, tentara dari angkatan darat, angkatan laut dan udara juga ikut turun ke lapangan menyelamatkan warga yang berada didalam gedung bertingkat 22 itu.
"19 unit pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan kebakaran, sementara tentara Bangadesh juga turun dan membantu memadamkan api dan menyelamatkan warga," kata dia.
Sekitar 4 unit helikopter dari angkatan udara Bangladesh mendarat diatas bangunan tersebut guna menyelamatkan warga yang berada di bagian atas gedung tersebut.
Ditegaskan kebakaran besar terjadi di dari sebuah restoran di lantai 9 Menara FR Tower Banani yang terletak di kawasan bisnis terpadu di kota tersebut.
"Namun kami akan melakukan penyelidikan setelah api berhasil dipadamkan," kata dia.
Api sendiri menjalar dengan cepat sehingga beberapa warga yang berada lantai atas lokasi kebakaran tidak dapat turun untuk melarikan diri.
Sementara jumlah orang yang menjadi korban kebakaran ini masih didata pihak terkait. (Albert Batlayeri)