-->

Masyarakat Kampung Tumbit Dayak Protes Pengoperasian Doble Trailer PT. Berau Coal

Warga saat berunjuk rasa


Tanjung Redeb. Masyarakat kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau menggelar aksi di jalur Hauling PT. Berau Coal. Aksi yang digelar pada hari Senin 5 Februari ini sebagai bentuk protes, dengan beroperasinya doble trailer (alat angkut batu - bara) yang sebelumnya telah ditolak oleh masyarakat.
Tidak hanya warga kampung, aksi yang mendapat pengawalan dari kepolisian dan tentara ini turut dihadiri oleh aparatur pemerintah, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda kampung Tumbit Dayak.
Sebelumnya di ketahui, karena tidak adanya akses jembatan yang menghubungkan ke  kampung Tumbit Dayak, membuat masyarakat kampung melewati jalur hauling apabila keluar dari kampungnya. 
"Masyarakat disini harus lewat jalur hauling kalau mau ke luar kampung, karena nda ada jembatan di kampung. Kalau mau keluar kampung harus lewati sungai yang lebarnya 100an meter, dulu masyarakat kalau nyebrang pake ketinting (perahu kecil)."
"Nahh sejak PT. Berau Coal buat jembatan untuk jalur hauling, masyarakat kampung lewat situ kalau mau keluar. Ini sudah menjadi kesepakatan masyarakat kampung Tumbit Dayak dengan PT. Berau Coal, karena jalur hauling mereka lewati kampung kami" Terang Dayat, kasi pembangunan kampung Tumbit Dayak.
Sebelum pengoperasian kendaraan ini juga diketahui, pihak PT. Berau Coal telah mensosialisasikan tentang rencana pengoperasian kendaraan doble trailer ini kepada masyarakat Tumbit Dayak, namun masyarakat menolak rencana ini dengan pertimbangan keselamatan.
Hal ini disampaikan oleh Nopiansyah salah seorang warga Tumbit Dayak, saat dimintai keterangannya oleh Inforda Kaltim melalui sambungan telepon. 
"Tanggal 2 Desember kemarin sudah ada sosialisasi ke masyarakat, namun kami menolak pengoperasian doble trailer ini karena mengancam keselamatan, masyarakat juga lewat jalur yang sama dengan doble trailer ini soalnya"  tandas Nopiansyah.
Lebih jauh Nopiansyah menjelaskan belum ada kesepakat antara Berau Coal dengan Masyarakat untuk operisinya double trailer tersebut.
"Belum ada kesepakatan antara masyarakat dan Berau Coal, dengan beroperasinya doble trailer ini tapi kok diam - diam sudah beroperasi, kalau Berau Coal mau pake Doble Trailer, buatkan lah kami jembatan di kampung" tegas pria yang juga akrab disapa Nopeng.
Masyarakat juga menilai keberadaan PT. Berau Coal di sekiat Kampung Tumbit Dayat harus menunjang kesejahteraan masyarakat sekitar. Termasuk membantu masyarakat dalam menyediakan akses menuju kampungnya.
Masyarakat yang semula memenuhi jalur hauling kemudian berkumpul di post penjagaan untuk audiensi dengan pihak PT. Berau Coal. Aksi damai itupun akhirnya berakhir pada pukul 14.00, masa aksi membubarkan diri dengan tertib. (Ygs, 5/02/19)

Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Masyarakat Kampung Tumbit Dayak Protes Pengoperasian Doble Trailer PT. Berau Coal . Silahkan membaca berita lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel