Burhan Abdurrahman Buka Destinasi Digital Pasar Melayu di Ternate
pada tanggal
Wednesday, October 31, 2018
TERNATE, LELEMUKU.COM - Walikota Ternate Dr. H. Burhan Abdurrahman, SH,MM buka destinasi digital pertama di Maluku Utara bertajuk “Pasar Melayu” di areal Fort Oranje (Benteng Oranje) pada Minggu (28/10).
Pasar Melayu merupakan event yang digelar oleh Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Maluku Utara. Turut hadir pada acara pembukaan tersebut Forkompimda Kota Ternate, perwakilan GENPI Pusat, Forum Pimpinan BUMD Kota Ternate serta sejumlah komunitas seni dan budaya yang ada di Provinsi Maluku Utara.
Event Pasar Melayu sendiri dimulai sejak pagi pukul 09.00 WIT yang diawali dengan Festival Falinggir (Layang-Layang) bertempat di seputaran Benteng Oranje dan dilanjutkan dengan Karnaval Budaya dan Kontes Kostum pada pukul 14.00 WIT bertempat di Kawasan Taman Nukila Ternate dan mengambil rute di sepanjang ruas jalan protokol menujuke Benteng Oranje sebagai titik pusat pergelaran Destinasi Digital “Pasar Melayu'.
Acara Pembukaan Pasar Melayu diawali dengan pementasan tarian cakalele yang dibawakan oleh sanggar seni Timur Jauh dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
Opan Jacky ketua GENPI Maluku Utara dalam sambutan pembukanya memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Walikota Ternate beserta jajaran Pemerintah Kota Ternate yang telah turut berpatisipasi dan memberikan support yang sangat besar dalam penyelenggaraan Pasar Melayu ini.
"Kiranya event Pasar Melayu yang diselenggarakan oleh GENPI Maluku Utara ini dapat menjadi semangat baru untuk menumbuhkan kecintaan akan seni dan budaya di Maluku Utara sehingga Event-event seperti ini dapat terus digelar di Kota Ternate dan diseluruh Kabupaten Kota di Maluku Utara," kata dia.
Walikota Ternate Dr.H.Burhan Abdurrahman,SH,MM dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya atas pergelaran pasar Melayu ini terutama diselenggarakan di Benteng Oranje.
“Pemerintah Kota Ternate sedari Awal perencanaan revitalisasi Benteng Oranje ini bertujuan untuk selain sebagai sebuah pusat study sejarah dapat juga dijadikan sebagai media untuk menggelar event-event bertajuk seni dan budaya Moloku Kie Raha," jelas dia.
Hal ini menjadi tujuan utama untuk memeberikan media kepada komunitas-komunitas seni dan budaya agar mendapatkan ruang atau media untuk berkreasi dan mempromosikan seni dan budaya Moloku Kie Raha.
"Sehingga disamping sebagai situs sejarah yang dapat menjadi media study dan pembelajaran sejarah, kawasan ini nantinya dapat menjadi ruang terbuka untuk pergelaran pentas seni dan budaya bagi generasi-generasi muda di Kota Ternate.”ungkap Walikota dalam sambutannya.
Walikota memberikan apresiasi yang sangat besar kepada GENPI Maluku Utara sebagai Komunitas Pertama yang menggelar event destinasi Digital di Provinsi Maluku Utara serta berharap event seperti ini dapat berkesinambungan sehingga komunitas seni dan budaya di Kota Ternate ini dapat terus hidup untuk melestarikan seni dan budaya Moloku Kie Raha.
Event Destinasi Digital “Pasar Melayu” dibuka secara resmi oleh Walikota Ternate yang ditandai dengan pemukulan tifa oleh Walikota bersama Forkompimda Kota Ternate, Ketua GENPI Maluku Utara, Perwakilan GENPI Pusat dan Forum Pimpinan BUMD serta diiringi dentuman meriam bambu. Acara dilanjutkan dengan penarikan tirai Papan Nama Pasar Melayu oleh Walikota Ternate.
Selanjutnya Walikota Ternate beserta para tamu dan undangan mengunjungi bazar station dimana terdapat stand-stand yang menjajakan berbagai jajanan kuliner dan sovenir khas maluku utara. Acara Peresmian Destinasi Digital “Pasar Melayu” ditutup dengan penandatanganan petisi kesepakatan Deklarasi Pasar Melayu benteng Oranje sebagai pusat seni karya dan budaya oleh Walikota Ternate bersama para tamu dan undangan yang hadir pada acara tersebut. (DiskomsandiTernate)
Pasar Melayu merupakan event yang digelar oleh Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Maluku Utara. Turut hadir pada acara pembukaan tersebut Forkompimda Kota Ternate, perwakilan GENPI Pusat, Forum Pimpinan BUMD Kota Ternate serta sejumlah komunitas seni dan budaya yang ada di Provinsi Maluku Utara.
Event Pasar Melayu sendiri dimulai sejak pagi pukul 09.00 WIT yang diawali dengan Festival Falinggir (Layang-Layang) bertempat di seputaran Benteng Oranje dan dilanjutkan dengan Karnaval Budaya dan Kontes Kostum pada pukul 14.00 WIT bertempat di Kawasan Taman Nukila Ternate dan mengambil rute di sepanjang ruas jalan protokol menujuke Benteng Oranje sebagai titik pusat pergelaran Destinasi Digital “Pasar Melayu'.
Acara Pembukaan Pasar Melayu diawali dengan pementasan tarian cakalele yang dibawakan oleh sanggar seni Timur Jauh dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
Opan Jacky ketua GENPI Maluku Utara dalam sambutan pembukanya memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Walikota Ternate beserta jajaran Pemerintah Kota Ternate yang telah turut berpatisipasi dan memberikan support yang sangat besar dalam penyelenggaraan Pasar Melayu ini.
"Kiranya event Pasar Melayu yang diselenggarakan oleh GENPI Maluku Utara ini dapat menjadi semangat baru untuk menumbuhkan kecintaan akan seni dan budaya di Maluku Utara sehingga Event-event seperti ini dapat terus digelar di Kota Ternate dan diseluruh Kabupaten Kota di Maluku Utara," kata dia.
Walikota Ternate Dr.H.Burhan Abdurrahman,SH,MM dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya atas pergelaran pasar Melayu ini terutama diselenggarakan di Benteng Oranje.
“Pemerintah Kota Ternate sedari Awal perencanaan revitalisasi Benteng Oranje ini bertujuan untuk selain sebagai sebuah pusat study sejarah dapat juga dijadikan sebagai media untuk menggelar event-event bertajuk seni dan budaya Moloku Kie Raha," jelas dia.
Hal ini menjadi tujuan utama untuk memeberikan media kepada komunitas-komunitas seni dan budaya agar mendapatkan ruang atau media untuk berkreasi dan mempromosikan seni dan budaya Moloku Kie Raha.
"Sehingga disamping sebagai situs sejarah yang dapat menjadi media study dan pembelajaran sejarah, kawasan ini nantinya dapat menjadi ruang terbuka untuk pergelaran pentas seni dan budaya bagi generasi-generasi muda di Kota Ternate.”ungkap Walikota dalam sambutannya.
Walikota memberikan apresiasi yang sangat besar kepada GENPI Maluku Utara sebagai Komunitas Pertama yang menggelar event destinasi Digital di Provinsi Maluku Utara serta berharap event seperti ini dapat berkesinambungan sehingga komunitas seni dan budaya di Kota Ternate ini dapat terus hidup untuk melestarikan seni dan budaya Moloku Kie Raha.
Event Destinasi Digital “Pasar Melayu” dibuka secara resmi oleh Walikota Ternate yang ditandai dengan pemukulan tifa oleh Walikota bersama Forkompimda Kota Ternate, Ketua GENPI Maluku Utara, Perwakilan GENPI Pusat dan Forum Pimpinan BUMD serta diiringi dentuman meriam bambu. Acara dilanjutkan dengan penarikan tirai Papan Nama Pasar Melayu oleh Walikota Ternate.
Selanjutnya Walikota Ternate beserta para tamu dan undangan mengunjungi bazar station dimana terdapat stand-stand yang menjajakan berbagai jajanan kuliner dan sovenir khas maluku utara. Acara Peresmian Destinasi Digital “Pasar Melayu” ditutup dengan penandatanganan petisi kesepakatan Deklarasi Pasar Melayu benteng Oranje sebagai pusat seni karya dan budaya oleh Walikota Ternate bersama para tamu dan undangan yang hadir pada acara tersebut. (DiskomsandiTernate)