Kepala Kampung Diminta Awasi Daerah Perbatasan Dari Wabah Polio
pada tanggal
Thursday, August 9, 2018
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), saat ini seumlah wilayah di Papua Nugini (PNG) sementara terkena wabah polio.
Polio merupakan penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf, khususnya pada balita yang belum melakukan vaksinasi. Dimana pada kasus yang parah, penyakit ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, atau dan kematian.
Berkenaan dengan hal itu, Penjabat Gubernur Papua menginstruksikan para bupati melalui kepala kampung untuk dapat mengawasi daerah perbatasan. Sebab dikhawatirkan, wabah itu dapat ditularkan dan dibawa melalui “jalur tikus” yang sulit untuk diidentifikasi.
“Mengapa kita minta para kepala kampung, karena mereka inilah merupakan ujung tombak kita di daerah perbatasan. Mereka yang bisa memfilternya lebih dulu supaya tak bisa masuk ke lingkungannya,” terang dia.
“Apalagi untuk daerah yang belum memiliki pos lintas batas negara (PLBN). Contohnya kabupaten Keerom. Para kepala kampung bahkan kepala distrik ini yang kita dorong untuk melakukan pengawasan ketat terhadap masuknya wabah itu,” terang dia.
Ditambahan dia, saat ini Provinsi Papua secara umum telah melakukan penanganan melalui imunisasi untuk membendung virus penyakit yan berpotensi muncul kepada masyarakat, lebih khusus anak-anak.
Bahkan canangkan bulan Juni lalu telah dicanangkan perang terhadap campak dan rubella melalui aksi imunisasi massal dengan sasaran 1 juta anak di 28 Kabupaten dan 1 kota.
“Sehingga pada Agustus ini kita akan secara serentak melaksanakan imunisasi campak, rubella dan polio di seluruh provinsi Papua. Melalui imunisasi ini, kita harapkan anak-anak bisa terbebas dari campak, rubella dan polio,” terang dia.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua menyatakan “perang” terhadap penyebaran penyakit campak dan rubella yang kian nyata mengancam kehidupan anak-anak bumi cenderawasih.
Salah upaya perlawanan terhadap dua penyakit mematikan itu, yakni melakukan imunisasi sejak dini guna melindungi seluruh anak-anak, baik di wilayah perkotaan maupun perkampungan.
Tak tanggung-tanggung, menurut Penjabat Gubernur Papua Soedarmo, ada sekitar satu juta anak di provinsi tertimur di Indonesia tersebut, yang bakal menjadi target imunisasi pencegahan penyakit campak dan rubella.
“Mengapa mesti digalakkan sejak sekarang, karena hampir semua wilayah di provinsi ini, cukup rentan terhadap resiko campak dan Rubella. Sehingga kita ingin melakukan imunisasi dengan target cakupan 100 persen diseluruh pelosok tanah ini,” terang dia. (DiskominfoPapua)