Open Tournament Yusuf Wally Cup 2018 , Upaya Besarkan Pencak Silat Di Maluku
pada tanggal
Thursday, October 18, 2018
Ini adalah berita terbaru dan menarik dengan judul Open Tournament Yusuf Wally Cup 2018 , Upaya Besarkan Pencak Silat Di Maluku. Silahkan baca dan menyimak artikelnya.
Ambon,mollucastimes.com-Dalam rangka menumbuhkan kembali cabang olahraga Pencak Silat di Kota Ambon, Ikatan Pencak silat Indonesia (IPSI) Maluku menggelar Open Tournament Pencak Silat "Yusuf Wally Cup" 2018 di GOR Hotumese Poka, Kamis 18/10/18.
Menurut Ketua Harian IPSI Maluku, Yusuf Wally, olahraga Pencak Silat perlu mendapat perhatian sebagaimana olah raga lainnya.
"Pencak Silat merupakan olah raga tradisional namun tidak boleh kalah dengan zaman. Oleh karena itu, Pengurus IPSI Maluku bertekad untuk mengembalikan semangat ini melalui turnamen bagi anak remaja," akunya.
Dirinya melihat animo masyarakat terhadap Pencak Silat di Maluku cukup baik.
"Kita dapat mengukur animo masyarakat lewat jumlah peserta yang mendaftarkan diri mengikuti turnamen ini," imbuhnya.
Selain itu lanjutnya, keinginan Pengurus IPSI Maluku menggelar turnamen adalah untuk memancing semangat serta motivasi anak muda terhadap olah raga Penca Silat.
"Walaupun tergolong tradisioanl, namun pada Asean Games yang baru lalu, olah raga Pencak Silat menyumbangkan 14 medali emas untuk Indonesia. Ini hal yang patut diapresiasi secara positif oleh kita semua. Kami ingin membangkitkan kembali motivasi dan semangat anak muda khususnya di Kota Ambon bahwa olah raga Pecak Silat juga memiliki nama dan berkelas," papar Wally.
Diakui Wally, turnamen tersebut sempat diragukan oleh Pemerintah Kota Ambon.
"Pemkot meragukan olah raga ini apakah bisa mendatangkan banyak peserta berikut dengan penonton. Setelah melihat banyaknya perguruan dan atlitnya, maka keraguan berganti dengan harapan. Setidaknya Pencak Silat dapat disejajarkan dengan olah raga lainnya," katanya.
Untuk semua atlit yang mengikuti turnamen, lanjutnya, akan diberikan medali dan sertifikat.
"Seluruh atlit apakah menang atau kalah, akan mendapatkan medali dan sertifikat. Ini untuk merangsang para atlit muda berjuang mempertahankan posisi olah raga Pencak Silat terutama di Maluku," ujarnya bersemangat.
Open Tournament ini dibuka secara resmi oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum, Romeo Soplanit, SH, MH didampingi Kepala Bidang Olah Raga Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Ambon, Marla Sopacua, S.Pd.
Peserta yang mengikuti turnamen ini berjumlah 126 atlit dari 10 perguruan. "Satu perguruan berasal dari Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan 9 lainnya berasal dari Kota Ambon,"lugasnya.
Sementara turnamen yang direncanakan selama 4 hari ini terbagi dalam tiga kategori.
"Kategori anak usia 10-12 tahun, kategori pra remaja usia 12-14 tahun, kategori remaja usia 14-17 tahun. Kami berharap kedepan olah raga Pencak Silat dapat berkembang di Maluku dan melahirkan juara-juara yang tangguh bersaing dengan daerah lainnya di Indonesia, mengharumkan nama Kota Ambon dan Maluku di lingkup Nasional dan Internasional," pungkas Wally. (MT-01)
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Open Tournament Yusuf Wally Cup 2018 , Upaya Besarkan Pencak Silat Di Maluku . Silahkan membaca berita lainnya.
Menurut Ketua Harian IPSI Maluku, Yusuf Wally, olahraga Pencak Silat perlu mendapat perhatian sebagaimana olah raga lainnya.
"Pencak Silat merupakan olah raga tradisional namun tidak boleh kalah dengan zaman. Oleh karena itu, Pengurus IPSI Maluku bertekad untuk mengembalikan semangat ini melalui turnamen bagi anak remaja," akunya.
Dirinya melihat animo masyarakat terhadap Pencak Silat di Maluku cukup baik.
"Kita dapat mengukur animo masyarakat lewat jumlah peserta yang mendaftarkan diri mengikuti turnamen ini," imbuhnya.
"Walaupun tergolong tradisioanl, namun pada Asean Games yang baru lalu, olah raga Pencak Silat menyumbangkan 14 medali emas untuk Indonesia. Ini hal yang patut diapresiasi secara positif oleh kita semua. Kami ingin membangkitkan kembali motivasi dan semangat anak muda khususnya di Kota Ambon bahwa olah raga Pecak Silat juga memiliki nama dan berkelas," papar Wally.
Diakui Wally, turnamen tersebut sempat diragukan oleh Pemerintah Kota Ambon.
"Pemkot meragukan olah raga ini apakah bisa mendatangkan banyak peserta berikut dengan penonton. Setelah melihat banyaknya perguruan dan atlitnya, maka keraguan berganti dengan harapan. Setidaknya Pencak Silat dapat disejajarkan dengan olah raga lainnya," katanya.
Untuk semua atlit yang mengikuti turnamen, lanjutnya, akan diberikan medali dan sertifikat.
"Seluruh atlit apakah menang atau kalah, akan mendapatkan medali dan sertifikat. Ini untuk merangsang para atlit muda berjuang mempertahankan posisi olah raga Pencak Silat terutama di Maluku," ujarnya bersemangat.
Open Tournament ini dibuka secara resmi oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum, Romeo Soplanit, SH, MH didampingi Kepala Bidang Olah Raga Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Ambon, Marla Sopacua, S.Pd.
Peserta yang mengikuti turnamen ini berjumlah 126 atlit dari 10 perguruan. "Satu perguruan berasal dari Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan 9 lainnya berasal dari Kota Ambon,"lugasnya.
Sementara turnamen yang direncanakan selama 4 hari ini terbagi dalam tiga kategori.
"Kategori anak usia 10-12 tahun, kategori pra remaja usia 12-14 tahun, kategori remaja usia 14-17 tahun. Kami berharap kedepan olah raga Pencak Silat dapat berkembang di Maluku dan melahirkan juara-juara yang tangguh bersaing dengan daerah lainnya di Indonesia, mengharumkan nama Kota Ambon dan Maluku di lingkup Nasional dan Internasional," pungkas Wally. (MT-01)
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Open Tournament Yusuf Wally Cup 2018 , Upaya Besarkan Pencak Silat Di Maluku . Silahkan membaca berita lainnya.