Meriahkan HUT ke 83, GPM Seram Bagian Barat Adakan Lomba Gerak Jalan Santai
pada tanggal
Monday, September 10, 2018
PIRU, LELEMUKU.COM - Dalam rangka memeriahkan dan memperingati hari ulang tahun (HUT) Gereja Protestan Maluku (GPM) yang ke-83 tahun 2018 ini, maka Klasis GPM Seram Bagian Barat melalui Panitia peringatan Hari Besar Gerejawi tingkat Klasis mengadakan Lomba Gerak Jalan Santai.
Mengambil titik start di samping Tugu Oma-Opa, peserta diwajibkan menyusuri beberapa ruas jalan di dalam kota Piru sebelum akhirnya memasuki finish di lapangan Hatutelu belakang bekas kantor Bupati.
Mengusung Tema besar HUT GPM Tahun 2018 yakni “Gereja Bersyukur : Mencintai Kebenaran dan Damai (Zakharia 8:14-19 dan 1 Korintus 3:1-9)”, Lomba ini ikut dimeriahkan oleh 112 tim dari berbagai kalangan. Mulai dari Jemaat Gereja dalam lingkup Klasis, kemudian Siswa-siswi dari sekolah-sekolah yang ada di seputaran kota Piru hingga undangan dari Kepolisian dan TNI dengan total keseluruhan peserta mencapai 1677 partisipan.
Sebelum dimulai, lomba terlebih dahulu dibuka dengan Doa yang dipimpin oleh Ibu Pendeta Rangan.
Tepat pada pukul 15.00 WIT Bendera start pun dikibarkan pihak panitia. Sebagai wujud kebersamaan dan keakraban, Ketua Klasis dan pengurus beserta Pendeta-pendeta yang ada dalam wilayah pelayanan Klasis Seram Bagian Barat bergabung dalam satu tim dan mengambil posisi start pertama dan kemudian diikuti tim-tim lainnya.
Saat lomba berlangsung terlihat banyak masyarakat umum yang turut hadir memadati jalanan di sepanjang rute sehingga menambah kemeriahan lomba.
Pendeta Mes Tamaela selaku Sekretaris Klasis Seram Barat yang ditemui saat pelaksanaan lomba mengatakan, “Lomba ini diadakan sebagai wujud ungkapan rasa syukur atas ditambahkannya setahun usia GPM, dimana lomba ini sendiri merupakan rangkaian kegiatan yang mana seminggu sebelumnya telah diawali dengan Pencanangan Bina Keluarga Kristen di lingkungan Jemaat GPM”.
“Bina Keluarga Kristen sendiri adalah semacam himbauan sekaligus arahan dari pengurus Klasis agar masing-masing Keluarga Kristen dapat mengambil waktu khusus untuk berkumpul di setiap malam saling mendoakan dan bertumbuh dalam Firman Tuhan, sehingga dapat menjadi keluarga yang takut akan Tuhan menghormati sesamanya” lanjut Tamaela.
Tamaela kemudian menambahkan, “Rangkaian peringatan HUT GPM tahun ini nantinya akan dilanjutkan dengan Pelayanan Kesehatan Kepada Warga Gereja yang sudah berusia lanjut (lansia). Acara akan diadakan pada hari Selasa tanggal 11 September 2018 bertempat di desa Eti. Sedangkan untuk puncak perayaan Ibadah Syukur HUT-nya yang juga mengambil tempat di desa Eti dan diselenggarakan sehari berselang”.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini warga Jemaat GPM dan masyarakat pada umumnya dapat menikmati suasana sukacita ini sambil tetap menjaga kebersihan, ketertiban, keamanan dengan semua orang. Sesuai dengan Tema tahun ini juga, maka kiranya warga Jemaat dapat berperilaku yang benar sesuai Firman Tuhan serta selalu menghidupkan damai dalam hidupnya mulai dari dalam keluarga. Bagi mereka yang memiliki profesi, kiranya dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan jujur, serta bertujuan hanya untuk kemuliaan nama Tuhan”, tutup Tamaela.
Akhirnya setelah semua tim peserta mencapai garis finish, lomba kemudian dilanjutkan dengan goyang Poco-Poco bersama. Acara kemudian ditutup dengan pengudian doorprize dan pembagian hadiah bagi para pemenang undian. (DiskominfoSBB)
Mengambil titik start di samping Tugu Oma-Opa, peserta diwajibkan menyusuri beberapa ruas jalan di dalam kota Piru sebelum akhirnya memasuki finish di lapangan Hatutelu belakang bekas kantor Bupati.
Mengusung Tema besar HUT GPM Tahun 2018 yakni “Gereja Bersyukur : Mencintai Kebenaran dan Damai (Zakharia 8:14-19 dan 1 Korintus 3:1-9)”, Lomba ini ikut dimeriahkan oleh 112 tim dari berbagai kalangan. Mulai dari Jemaat Gereja dalam lingkup Klasis, kemudian Siswa-siswi dari sekolah-sekolah yang ada di seputaran kota Piru hingga undangan dari Kepolisian dan TNI dengan total keseluruhan peserta mencapai 1677 partisipan.
Sebelum dimulai, lomba terlebih dahulu dibuka dengan Doa yang dipimpin oleh Ibu Pendeta Rangan.
Tepat pada pukul 15.00 WIT Bendera start pun dikibarkan pihak panitia. Sebagai wujud kebersamaan dan keakraban, Ketua Klasis dan pengurus beserta Pendeta-pendeta yang ada dalam wilayah pelayanan Klasis Seram Bagian Barat bergabung dalam satu tim dan mengambil posisi start pertama dan kemudian diikuti tim-tim lainnya.
Saat lomba berlangsung terlihat banyak masyarakat umum yang turut hadir memadati jalanan di sepanjang rute sehingga menambah kemeriahan lomba.
Pendeta Mes Tamaela selaku Sekretaris Klasis Seram Barat yang ditemui saat pelaksanaan lomba mengatakan, “Lomba ini diadakan sebagai wujud ungkapan rasa syukur atas ditambahkannya setahun usia GPM, dimana lomba ini sendiri merupakan rangkaian kegiatan yang mana seminggu sebelumnya telah diawali dengan Pencanangan Bina Keluarga Kristen di lingkungan Jemaat GPM”.
“Bina Keluarga Kristen sendiri adalah semacam himbauan sekaligus arahan dari pengurus Klasis agar masing-masing Keluarga Kristen dapat mengambil waktu khusus untuk berkumpul di setiap malam saling mendoakan dan bertumbuh dalam Firman Tuhan, sehingga dapat menjadi keluarga yang takut akan Tuhan menghormati sesamanya” lanjut Tamaela.
Tamaela kemudian menambahkan, “Rangkaian peringatan HUT GPM tahun ini nantinya akan dilanjutkan dengan Pelayanan Kesehatan Kepada Warga Gereja yang sudah berusia lanjut (lansia). Acara akan diadakan pada hari Selasa tanggal 11 September 2018 bertempat di desa Eti. Sedangkan untuk puncak perayaan Ibadah Syukur HUT-nya yang juga mengambil tempat di desa Eti dan diselenggarakan sehari berselang”.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini warga Jemaat GPM dan masyarakat pada umumnya dapat menikmati suasana sukacita ini sambil tetap menjaga kebersihan, ketertiban, keamanan dengan semua orang. Sesuai dengan Tema tahun ini juga, maka kiranya warga Jemaat dapat berperilaku yang benar sesuai Firman Tuhan serta selalu menghidupkan damai dalam hidupnya mulai dari dalam keluarga. Bagi mereka yang memiliki profesi, kiranya dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan jujur, serta bertujuan hanya untuk kemuliaan nama Tuhan”, tutup Tamaela.
Akhirnya setelah semua tim peserta mencapai garis finish, lomba kemudian dilanjutkan dengan goyang Poco-Poco bersama. Acara kemudian ditutup dengan pengudian doorprize dan pembagian hadiah bagi para pemenang undian. (DiskominfoSBB)