Lembaga Bahasa LIA Latih Teknik Pembelajaran Bahasa Inggris di Tanimbar
pada tanggal
Tuesday, September 11, 2018
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Lembaga Bahasa LIA yang diwakili oleh LB LIA Ngagel, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur yang bekerjasama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Wilayah Papua dan Maluku (SKK Migas Pamalu) dan Inpex Masela Ltd melatih teknik pembelajaran Bahasa Inggris yang Interaktif dan menyenangkan kepada 20 peserta di Tanimbar.
Para peserta itu yang terdiri dari 10 pengajar tingkat SD, diantaranya SD Naskat II Santo Yoseph Lauran, SD Naskat I St Ignasius Olilit Timur, SD Naskat Don Bosco III Saumlaki, SD Naskat Santo Conisius Sifnana, SD Kristen Lermatang dan SD Naskat St Fransiskus Xaverius Bomaki serta 10 calon tenaga pengajar Bahasa Inggris yang saat ini sedang menempuh tingkat akhir Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS).
Penanggung jawab program pelatihan Bahasa Inggris dari Lembaga LIA Ngagel, Nurul Fitri Purwadi mengatakan selama program berlangsung banyak hal yang dipelajari oleh peserta pelatihan diantaranya teori pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak-anak, ketrampilan berbahasa, teknik-teknik mengajar untuk semua kemampuan, yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Kemudian manajemen kelas, perencanaan pembelajaran, ketrampilan abad 21 yaitu kolaborasi, komunikasi, kreativitas dan berpikir kristis serta praktek mengajar di SD.
“Program ini terdiri dari sesi lokakarya yang berlangsung selama 54 jam dan dilaksanakan di Pendopo Rumah Bupati MTB dan gedung STKIP Saumlaki serta sesi praktek mengajar yang dilaksanakan di 6 sekolah yang berada di Sifnana, Olilit, Lauran, Saumlaki, Bomaki dan Lermatang,” kata dia saat menyampaikan laporan penutupan kegiatan pelatihan itu di Aula Hotel Galaxy Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), pada Jumat (7/9).
Nurul menuturkan dari pengamatannya, diketahui bahwa para peserta antusias dalam mempelajari teknik-teknik pembelajaran Bahasa Inggris yang interaktif dan menyenangkan tersebut serta mereka menyampaikan jika mereka sangat terbantu dengan pelatihan itu karena dapat membekali mereka dengan ketrampilan yang dapat diaplikasikan secara langsung dalam proses pembelajaran, tidak hanya untuk muatan lokal Bahasa Inggris saja tetapi untuk pembelajaran tematik Kurikulum 2013 (K13).
Pihaknya bersama Inpex Masela Ltd sebagai penyelenggara pun berharap semua peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah masing-masing dan membagikannya juga kepada rekan guru yang tidak mengikuti program tersebut agar di masa mendatang akan semakin banyak guru yang dapat membuat pembelajaran Bahasa Inggris lebih mudah dimengerti dan disenangi oleh siswa SD di Bumi Duan Lolat itu.
“Dalam jangka panjang diharapkan generasi muda di Tanimbar ini memiliki daya saing yang tinggi karena memiliki kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris, selain juga menjunjung tinggi budaya dan bahasa lokal,” harap Nurul. (Laura Sobuber)
Para peserta itu yang terdiri dari 10 pengajar tingkat SD, diantaranya SD Naskat II Santo Yoseph Lauran, SD Naskat I St Ignasius Olilit Timur, SD Naskat Don Bosco III Saumlaki, SD Naskat Santo Conisius Sifnana, SD Kristen Lermatang dan SD Naskat St Fransiskus Xaverius Bomaki serta 10 calon tenaga pengajar Bahasa Inggris yang saat ini sedang menempuh tingkat akhir Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS).
Penanggung jawab program pelatihan Bahasa Inggris dari Lembaga LIA Ngagel, Nurul Fitri Purwadi mengatakan selama program berlangsung banyak hal yang dipelajari oleh peserta pelatihan diantaranya teori pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak-anak, ketrampilan berbahasa, teknik-teknik mengajar untuk semua kemampuan, yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Kemudian manajemen kelas, perencanaan pembelajaran, ketrampilan abad 21 yaitu kolaborasi, komunikasi, kreativitas dan berpikir kristis serta praktek mengajar di SD.
“Program ini terdiri dari sesi lokakarya yang berlangsung selama 54 jam dan dilaksanakan di Pendopo Rumah Bupati MTB dan gedung STKIP Saumlaki serta sesi praktek mengajar yang dilaksanakan di 6 sekolah yang berada di Sifnana, Olilit, Lauran, Saumlaki, Bomaki dan Lermatang,” kata dia saat menyampaikan laporan penutupan kegiatan pelatihan itu di Aula Hotel Galaxy Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), pada Jumat (7/9).
Nurul menuturkan dari pengamatannya, diketahui bahwa para peserta antusias dalam mempelajari teknik-teknik pembelajaran Bahasa Inggris yang interaktif dan menyenangkan tersebut serta mereka menyampaikan jika mereka sangat terbantu dengan pelatihan itu karena dapat membekali mereka dengan ketrampilan yang dapat diaplikasikan secara langsung dalam proses pembelajaran, tidak hanya untuk muatan lokal Bahasa Inggris saja tetapi untuk pembelajaran tematik Kurikulum 2013 (K13).
Pihaknya bersama Inpex Masela Ltd sebagai penyelenggara pun berharap semua peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah masing-masing dan membagikannya juga kepada rekan guru yang tidak mengikuti program tersebut agar di masa mendatang akan semakin banyak guru yang dapat membuat pembelajaran Bahasa Inggris lebih mudah dimengerti dan disenangi oleh siswa SD di Bumi Duan Lolat itu.
“Dalam jangka panjang diharapkan generasi muda di Tanimbar ini memiliki daya saing yang tinggi karena memiliki kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris, selain juga menjunjung tinggi budaya dan bahasa lokal,” harap Nurul. (Laura Sobuber)