Inpex Resmikan Sekretariat Kelompok Rumput Laut di Lermatang
pada tanggal
Monday, September 10, 2018
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Perusahaan minyak dan gas bumi, Inpex Masela Ltd melakukan peresmian sekretariat atau balai pertemuan kelompok rumput laut binaannya di Desa Lermatang, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku pada Jumat (7/9).
Acting Senior Manager Communication and Relation Department Inpex Masela Ltd, Muhamad Berli mengatakan hal yang dilakukan pihaknya tersebut merupakan wujud nyata dari kolaborasi antara Inpex Masela Ltd dan sub kontraktornya, yaitu Sea Scape Indonesia sebagai kontraktor pelaksana survey Pre-Feed yang dilakukan pada bulan April hingga Juni 2018 lalu.
“Sea Scape selain melakukan kegiatan Pre-Feed juga membantu program pemberdayaan masyarakat Inpex di Desa Lermatang melalui bantuan pembangunan kembali balai pertemuan lama yang rusak akibat faktor alam,” kata dia usai acara menutupan pelatihan Bahasa Inggris “English For Community Empowerment” kepada Lelemuku.com di Aula Hotel Galaxy Saumlaki.
Berli menjelaskan sejak tahun 2016 lalu hingga 2018 ini, Inpex Masela Ltd telah bekerjasama dengan DFW Indonesia untuk mengimplementasikan program pengembangan budidaya rumput laut di Desa Latdalam dan Desa Lermatang di Tansel.
Dalam kurun waktu tersebut ada beberapa pencapaian yang dilakukan, diantaranya sudah terbetuknya 3 kelompok budidaya rumput laut yang berstatus kelompok pemula dengan jumlah anggota terdaftar 80 orang dan anggota aktif 50 orang, yang terdiri dari 2 kelompok di Desa Lermatang yaitu kelompok Wermas dan Rumyaar serta 1 kelompok lainnya berada di Desa Latdalam dengan nama kelompok Tandula Permai.
Selain itu untuk mengatasi kelangkaan bibit rumput laut pada Bulan November 2016 lalu telah dilakukan pengadaan bibit kultur jaringan dari Kota Tual sebanyak 1 ton untuk dibagikan kepada anggota kelompok masing-masing.
Kemudian terbentuk juga 2 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), diantaranya Bumdes Ngurmase di Desa Lermatang dan Bumdes Waturlerli di Desa Latdalam yang dimaksudkan untuk memperkuat pelaksanaan kegiatan budidaya rumput laut di kedua desa tersebut.
Langkah ini ditindaklanjuti dengan keberhasilan mengalokasi anggaran untuk pemberdayaan masyarakat terutama bantuan sarana dan prasarana budidaya rumput laut dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa Lermatang sebesar Rp100 juta pada tahun 2017 lalu dan Rp50 juta pada tahun 2018 ini.
Dan terlaksana pelatihan teknis budidaya rumput laut yang dilakukan pada Bulan Desember 2016 yang diikuti oleh 80 orang anggota kelompok budidaya yang ada di Desa Lermatang serta pelatihan penguatan perencanaan desa pada Bulan November 2016, yang diikuti oleh Kepala Desa, Aparat Desa dan Pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari kedua desa itu.
“Yang terakhir kami juga melakukan panen perdana rumput laut pada Bulan Maret 2017 sebanyak 10 ton basah. Saat itu dihadiri oleh Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dan Bupati MTB berserta jajarannya, yang ditandai juga dengan peresmian Bumdes Ngurmase,” jelas Acting Senior Manager Communication and Relation Department dari perusahaan yang akan mengelola Blok Masela tersebut. (Laura Sobuber)
Acting Senior Manager Communication and Relation Department Inpex Masela Ltd, Muhamad Berli mengatakan hal yang dilakukan pihaknya tersebut merupakan wujud nyata dari kolaborasi antara Inpex Masela Ltd dan sub kontraktornya, yaitu Sea Scape Indonesia sebagai kontraktor pelaksana survey Pre-Feed yang dilakukan pada bulan April hingga Juni 2018 lalu.
“Sea Scape selain melakukan kegiatan Pre-Feed juga membantu program pemberdayaan masyarakat Inpex di Desa Lermatang melalui bantuan pembangunan kembali balai pertemuan lama yang rusak akibat faktor alam,” kata dia usai acara menutupan pelatihan Bahasa Inggris “English For Community Empowerment” kepada Lelemuku.com di Aula Hotel Galaxy Saumlaki.
Berli menjelaskan sejak tahun 2016 lalu hingga 2018 ini, Inpex Masela Ltd telah bekerjasama dengan DFW Indonesia untuk mengimplementasikan program pengembangan budidaya rumput laut di Desa Latdalam dan Desa Lermatang di Tansel.
Dalam kurun waktu tersebut ada beberapa pencapaian yang dilakukan, diantaranya sudah terbetuknya 3 kelompok budidaya rumput laut yang berstatus kelompok pemula dengan jumlah anggota terdaftar 80 orang dan anggota aktif 50 orang, yang terdiri dari 2 kelompok di Desa Lermatang yaitu kelompok Wermas dan Rumyaar serta 1 kelompok lainnya berada di Desa Latdalam dengan nama kelompok Tandula Permai.
Selain itu untuk mengatasi kelangkaan bibit rumput laut pada Bulan November 2016 lalu telah dilakukan pengadaan bibit kultur jaringan dari Kota Tual sebanyak 1 ton untuk dibagikan kepada anggota kelompok masing-masing.
Kemudian terbentuk juga 2 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), diantaranya Bumdes Ngurmase di Desa Lermatang dan Bumdes Waturlerli di Desa Latdalam yang dimaksudkan untuk memperkuat pelaksanaan kegiatan budidaya rumput laut di kedua desa tersebut.
Langkah ini ditindaklanjuti dengan keberhasilan mengalokasi anggaran untuk pemberdayaan masyarakat terutama bantuan sarana dan prasarana budidaya rumput laut dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa Lermatang sebesar Rp100 juta pada tahun 2017 lalu dan Rp50 juta pada tahun 2018 ini.
Dan terlaksana pelatihan teknis budidaya rumput laut yang dilakukan pada Bulan Desember 2016 yang diikuti oleh 80 orang anggota kelompok budidaya yang ada di Desa Lermatang serta pelatihan penguatan perencanaan desa pada Bulan November 2016, yang diikuti oleh Kepala Desa, Aparat Desa dan Pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari kedua desa itu.
“Yang terakhir kami juga melakukan panen perdana rumput laut pada Bulan Maret 2017 sebanyak 10 ton basah. Saat itu dihadiri oleh Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dan Bupati MTB berserta jajarannya, yang ditandai juga dengan peresmian Bumdes Ngurmase,” jelas Acting Senior Manager Communication and Relation Department dari perusahaan yang akan mengelola Blok Masela tersebut. (Laura Sobuber)