Tampil di Asian Games, Alvina Tehupeiory Tak Berharap ke Pemprov Maluku
pada tanggal
Tuesday, August 28, 2018
AMBON, LELEMUKU.COM - Alvina Tehupeiory hadir pesta olahraga Asian Games 2018 bukan mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, sebab dirinya menyatakan tidak mendapatkan perhatian dari pemprov melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Maluku.
"Kami tidak mengharapkan banyak, tapi sedikit saja perhatian dengan menanyakan kabar kami saja sudah cukup bagi kami. Karena selama kami berjuang di Asean Games tidak ada perhatian Pemerintah Provinsi Maluku," ujar Alvina seperti dipublikasikan penyiar RadioN25, Evan Billy Kainama dalam akun facebooknya pada Selasa (28/7).
Menurut Alvina, dirinya bersama rekan-rekan atlit yang berasal dari Maluku tidak terlalu berharap kepada pemerintah daerah (Pemda) yang selama ini tidak pernah mendukung karir mereka sebagai olahragawan.
Hal ini ditanggapi beberapa warga Maluku dengan mendukung pernyataan tersebut dengan mempertanyakan kinerja pemda Joy Dahaka
"Nah kalo menurut atlet tinju Bram Betaubun, tidak ada perhatian darr pemda, kemudian atlet atletik ini juga bicara yang sama. Lalu Kadispora Semmy Huwae dan Ketua KONI Maluku menyatakan di koran selalu berkomunikasi dan memberi perhatian ke atlet Maluku, menunjukan siapa sebenarnya yang sinting? Itu atlet mana yang selama ini berkomunikasi dgn mereka? Mungkin dari Uganda atau Wakanda?," ujar Arthur J Manuputty
"Justru itu cari pemimpin yang memperjuangakan anak Maluku bukan di biarkan begtu saja.. setuju klo atlt maluku hijra ke daerah lainn..dri pada di daerah sendri tdk di perhatikan," ujar Joy Dahaka.
Gadis asal Desa Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan (Letisel), Kota Ambon, Provinsi Maluku tersebut merupakan atlet lari gawang profesional yang merupakan kebanggaan TNI-AD pada satuan Kodam XVI/Pattimura.
Wanita berpangkat Sersan Dua (Serda) ini lahir di Ambon, pada 05 April 1995, merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara pasangan Alm. Wellem Tehupeiory dan Ibu Maria Kailuhu.
Alvina memulai karir sebagai atlet lari gawang sejak umur 15 tahun dan menjadi atlet karena memang kemauan sendiri.
Menurutnya dengan menjadi atlet, Dia mampu membahagiakan kedua orang tuanya, terlebih bagi almarhum Ayahnya. Berkat menjadi atlet, kini dia telah mewujudkan cita-citanya untuk mengabdi kepada negara dengan menjadi Tentara (Kowad).
Sebelum meninggal, Ayahnya berpesan kalau dirinya ingin melihat anaknya berlaga di kejuaraan Asian Games seperti sekarang.
“Dan akhirnya Saya buktikan itu buat almarhum Papa melalui Kejuaraan Asian Games Tahun 2018. Saya Akan berjuang semampu saya untuk Negara, Daerah, Orang Tua serta Kesatuan Saya” tegasnya.
Dengan tinggi 169 cm dan berat 54 kg itu, Dirinya terpilih menjadi atlet Asian Games Tahun 2018 mewakili Indonesia di Cabang Olah Raga Lari Gawang Putri 200 m.
Selain Alvian, di Asean Games kali ini, ada 1 atlet lagi yang berasal dari Maluku, yakni Wempy Pelamonia yang merupakan siswa salah satu SMK di Maluku Tengah.
Alvina mengikuti nomor lari 200 meter dan lari gawang 400 meter, sementara Wempy mengikuti nomor lari 800 meter dan nomor lari estafet 4x400 meter.
Meski batal mengikuti lari gawang 400 meter, Alvin mampu menyelesaikan nomor lari 200 meter Puteri Babak Penyisihan pada posisi 5 dengan waktu 24.36 detik dan memperbaiki catatan waktu pribadi 24.85 detik.
Sebelum mengikuti Asean Games, Alvin memiliki segudang prestasi yang dibilang sangat membanggakan. Mulai dari Juara dua pada event Panglima Open Lari 100 M (2015), Juara Dua Lari Estafet 4X400 M Putri pada Kejuaraan PON Jabar (2016), juara satu lari gawang putri 400 M pada PON Jabar (2016), Juara satu pada 3 mata Cabor (Lari 400 m gawang putri, setafet 4x400 M putri dan lari estafet 4x100 M Putri) pada Kejuaraan Panglima di Bandung (2016), juara satu lari 400 M Gawang Putri pada Jateng Open (2017), Juara satu 400 m dan 200 M lari gawang putri pada Kejurnas Senior di Jakarta (2018) dan masih banyak lagi. (Albert Batlayeri/Pendam16)
"Kami tidak mengharapkan banyak, tapi sedikit saja perhatian dengan menanyakan kabar kami saja sudah cukup bagi kami. Karena selama kami berjuang di Asean Games tidak ada perhatian Pemerintah Provinsi Maluku," ujar Alvina seperti dipublikasikan penyiar RadioN25, Evan Billy Kainama dalam akun facebooknya pada Selasa (28/7).
Menurut Alvina, dirinya bersama rekan-rekan atlit yang berasal dari Maluku tidak terlalu berharap kepada pemerintah daerah (Pemda) yang selama ini tidak pernah mendukung karir mereka sebagai olahragawan.
Hal ini ditanggapi beberapa warga Maluku dengan mendukung pernyataan tersebut dengan mempertanyakan kinerja pemda Joy Dahaka
"Nah kalo menurut atlet tinju Bram Betaubun, tidak ada perhatian darr pemda, kemudian atlet atletik ini juga bicara yang sama. Lalu Kadispora Semmy Huwae dan Ketua KONI Maluku menyatakan di koran selalu berkomunikasi dan memberi perhatian ke atlet Maluku, menunjukan siapa sebenarnya yang sinting? Itu atlet mana yang selama ini berkomunikasi dgn mereka? Mungkin dari Uganda atau Wakanda?," ujar Arthur J Manuputty
"Justru itu cari pemimpin yang memperjuangakan anak Maluku bukan di biarkan begtu saja.. setuju klo atlt maluku hijra ke daerah lainn..dri pada di daerah sendri tdk di perhatikan," ujar Joy Dahaka.
Gadis asal Desa Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan (Letisel), Kota Ambon, Provinsi Maluku tersebut merupakan atlet lari gawang profesional yang merupakan kebanggaan TNI-AD pada satuan Kodam XVI/Pattimura.
Wanita berpangkat Sersan Dua (Serda) ini lahir di Ambon, pada 05 April 1995, merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara pasangan Alm. Wellem Tehupeiory dan Ibu Maria Kailuhu.
Alvina memulai karir sebagai atlet lari gawang sejak umur 15 tahun dan menjadi atlet karena memang kemauan sendiri.
Menurutnya dengan menjadi atlet, Dia mampu membahagiakan kedua orang tuanya, terlebih bagi almarhum Ayahnya. Berkat menjadi atlet, kini dia telah mewujudkan cita-citanya untuk mengabdi kepada negara dengan menjadi Tentara (Kowad).
Sebelum meninggal, Ayahnya berpesan kalau dirinya ingin melihat anaknya berlaga di kejuaraan Asian Games seperti sekarang.
“Dan akhirnya Saya buktikan itu buat almarhum Papa melalui Kejuaraan Asian Games Tahun 2018. Saya Akan berjuang semampu saya untuk Negara, Daerah, Orang Tua serta Kesatuan Saya” tegasnya.
Dengan tinggi 169 cm dan berat 54 kg itu, Dirinya terpilih menjadi atlet Asian Games Tahun 2018 mewakili Indonesia di Cabang Olah Raga Lari Gawang Putri 200 m.
Selain Alvian, di Asean Games kali ini, ada 1 atlet lagi yang berasal dari Maluku, yakni Wempy Pelamonia yang merupakan siswa salah satu SMK di Maluku Tengah.
Alvina mengikuti nomor lari 200 meter dan lari gawang 400 meter, sementara Wempy mengikuti nomor lari 800 meter dan nomor lari estafet 4x400 meter.
Meski batal mengikuti lari gawang 400 meter, Alvin mampu menyelesaikan nomor lari 200 meter Puteri Babak Penyisihan pada posisi 5 dengan waktu 24.36 detik dan memperbaiki catatan waktu pribadi 24.85 detik.
Sebelum mengikuti Asean Games, Alvin memiliki segudang prestasi yang dibilang sangat membanggakan. Mulai dari Juara dua pada event Panglima Open Lari 100 M (2015), Juara Dua Lari Estafet 4X400 M Putri pada Kejuaraan PON Jabar (2016), juara satu lari gawang putri 400 M pada PON Jabar (2016), Juara satu pada 3 mata Cabor (Lari 400 m gawang putri, setafet 4x400 M putri dan lari estafet 4x100 M Putri) pada Kejuaraan Panglima di Bandung (2016), juara satu lari 400 M Gawang Putri pada Jateng Open (2017), Juara satu 400 m dan 200 M lari gawang putri pada Kejurnas Senior di Jakarta (2018) dan masih banyak lagi. (Albert Batlayeri/Pendam16)