Dugaan Pemerasan terhadap Taxi Online di Jayapura, Driver Mengadu ke Pimpinan Maxim dan CV
pada tanggal
Saturday, March 1, 2025
JAYAPURA , LELEMUKU.COM - Sejumlah driver taxi online di Jayapura mengadu ke pimpinan perusahaan Maxim dan CV terkait dugaan pemerasan yang terjadi terhadap mereka. Dugaan pemerasan ini telah membuat driver taxi online merasa kesal dan kecewa.
Menurut driver taxi online, yang tergabung dalam Forum Peduli Taxi Online Jayapura (FPTOJ) dugaan pemerasan ini terkait dengan pengalihan status prioritas mereka ke CV, yang menurut mereka tidak memiliki dasar hukum yang jelas.
"Mereka memaksa kami untuk bergabung dengan CV dan membayar biaya pendaftaran serta iuran bulanan yang tidak memiliki manfaat yang jelas bagi kami," kata perwakilan driver taxi online tersebut pada Sabtu 1 Maret 2025.
Mereka juga mengeluhkan bahwa ada dugaan pemerasan lainnya, seperti pengalihan dana iuran mereka ke pihak Organda dan pihak Maxim.
"Kami merasa bahwa hal ini tidak adil dan tidak transparan. Kami ingin tahu apa keuntungan kami saat bergabung dengan CV tersebut dan apa yang terjadi dengan dana iuran kami," kata dia.
Pimpinan Maxim dan CV belum memberikan tanggapan terkait dugaan pemerasan ini. Namun, driver taxi online berjanji akan melakukan aksi penolakan dan menyurat ke pusat untuk meminta perhatian dan tindakan yang tepat.
"Kami tidak akan diam dan akan terus memperjuangkan hak-hak kami sebagai driver taxi online. Kami ingin agar Pimpinan Maxim dan CV menjelaskan secara transparan tentang dugaan pemerasan ini," kata perwakilan driver taxi online.
Dugaan pemerasan ini telah membuat driver taxi online merasa kesal dan kecewa. Mereka menilai hak-hak mereka sebagai driver taxi online telah dilanggar.
"Kami hanya ingin bekerja dengan jujur dan mendapatkan penghasilan yang layak. Tapi, dugaan pemerasan ini telah membuat kami merasa tidak nyaman," kata driver taxi online lainnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura juga telah diminta untuk turut campur dalam menyelesaikan dugaan pemerasan ini.
"Kami berharap bahwa Pemerintah Kota Jayapura dapat membantu kami dalam menyelesaikan dugaan pemerasan ini. Kami ingin agar hak-hak kami sebagai driver taxi online dapat dilindungi," kata salah satu driver taxi online.
Dugaan pemerasan terhadap taxi online di Jayapura telah menjadi perhatian publik. Masyarakat juga telah meminta agar Pimpinan Maxim dan CV menjelaskan secara transparan tentang dugaan pemerasan ini.
"Kami berharap bahwa Pimpinan Maxim dan CV dapat menjelaskan secara transparan tentang dugaan pemerasan ini. Kami ingin agar hak-hak driver taxi online dapat dilindungi," kata seorang warga Jayapura. (rilis)