Sultan Abdullah dan Anwar Ibrahim Serukan Panggilan Untuk Persatuan dan Harmoni Malaysia
pada tanggal
Sunday, September 3, 2023
KUALA LUMPUR, LELEMUKU.COM - Dalam sebuah panggilan untuk menjaga persatuan dan keharmonisan di Malaysia, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyuarakan keprihatinan mereka terhadap meningkatnya ketegangan antar ras di negara tersebut.
Panggilan ini datang dalam pidato mereka menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Malaysia yang diadakan pada hari Kamis, 31 Agustus 2023, dengan para analis politik mengidentifikasi ketegangan antar ras yang semakin meningkat sejak pemilu umum yang diadakan pada November tahun lalu.
Dalam pidatonya, Sultan Abdullah menekankan pentingnya persatuan dan harmoni dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan negara.
"Keutuhan persatuan ini juga menjadi kunci utama stabilitas dan kesejahteraan negara serta benih dan sumber kekuatan kita dalam menghadapi segala tantangan saat ini dan masa depan," kata Yang di-Pertuan Agong.
Sultan Abdullah dan Raja Permaisuri Agong Tuanku Hajah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah juga mencermati peringatan Hari Nasional dengan menonton parade tingkat nasional yang diselenggarakan untuk pertama kalinya oleh pemerintah pimpinan Anwar di Putrajaya.
Panggilan untuk menjaga persatuan juga datang dari Perdana Menteri Anwar Ibrahim, yang meminta masyarakat untuk tidak bermain-main dengan isu-isu ras dan agama.
“Jangan anggap remeh karena ada negara besar, yang muncul sebagai negara pemberani dengan peradaban besar, namun hancur bukan hanya karena salah urus dan korupsi, tapi juga dipermainkan oleh api rasisme dan fanatisme agama. Kita bisa memilih untuk melanjutkan pertikaian, kecurigaan, permusuhan politik dan ras atau kita bisa memilih untuk mengatakan ‘itu sudah cukup’,” katanya kepada lebih dari 6.000 tamu yang menghadiri upacara mandat bersamaan dengan Hari Nasional di Putrajaya pada hari Rabu.
Meskipun beberapa analis menyalahkan ketegangan ini pada blok oposisi yang berorientasi Melayu dan Muslim, Anwar berbicara secara umum untuk mengakhiri segala bentuk kecurigaan dan kebencian politik dan ras.
Meskipun pemerintah yang dipimpin Anwar memiliki mayoritas di Parlemen, ia masih berusaha mendapatkan dukungan dari pemilih Melayu yang mungkin melihatnya sebagai seorang liberal. Hasil pemilu di enam negara bagian baru-baru ini mencerminkan ketegangan yang ada dalam masyarakat Malaysia, dengan gerakan sayap kanan yang semakin kuat.
Analis politik Syaza Shukri dari Universitas Islam Internasional Malaysia mengatakan bahwa penting untuk melakukan pendidikan dini dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sebagai langkah-langkah untuk mengatasi ketegangan antar ras dan agama.
“Akan sulit menghentikan pengaruh gerakan sayap kanan ini,” ujarnya
Sementara Malaysia memiliki populasi yang beragam etnis dan agama, termasuk mayoritas Muslim Melayu, minoritas Tionghoa, dan orang India, menjaga persatuan dan keharmonisan tetap menjadi tantangan penting dalam pembangunan negara ini.
Panggilan dari pemimpin-pemimpin tertinggi Malaysia ini adalah peringatan bahwa menjaga persatuan dan mengatasi ketegangan antar ras adalah tugas bersama bagi semua warga negara Malaysia untuk memastikan bahwa negara ini terus berkembang dalam kedamaian dan kestabilan. (BenarNews)