Maruf Amin Resmikan Kegiatan Panen Udang Vaname di Tambak BUBK Kebumen
pada tanggal
Tuesday, June 27, 2023
KEBUMEN, LELEMUKU.COM - Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin siang ini meresmikan kegiatan Panen Perdana Udang Vaname di Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Senin (26/06/2023).
Tambak BUBK Kebumen yang memiliki luas 100 hektar ini, sebelumnya telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 9 Maret 2023.
Dalam sambutannya Wapres menuturkan bahwa budidaya udang menawarkan nilai ekonomi yang potensial. Wapres memaparkan hasil ekspor udang selama kurun waktu Januari sampai dengan April 2023 telah memberikan kontribusi signifikan dengan porsi 32,5 persen dari total ekspor produk perikanan Indonesia.
“Indonesia saat ini juga menempati peringkat ketiga terbesar dalam ekspor udang global setelah Ekuador dan India. Namun, meskipun menempati peringkat ketiga, pangsa pasar kita masih cukup kecil, yaitu sekitar 6 persen,” terangnya.
Lebih jauh, Wapres mengungkapkan bahwa peluang besar peningkatan pangsa pasar dalam industri ini sepatutnya mampu dioptimalkan.
“Jika budi daya udang berhasil, kita harapkan target ekspor komoditas udang mencapai 4,3 miliar dolar Amerika pada 2024 dapat terealisasikan,” tutur Wapres.
“Harapan menjadikan Indonesia sebagai pemain besar dalam industri dan ekspor udang memerlukan kerja keras dan kesungguhan. Aspek penting dari sisi hulu dan hilir masih harus diperkuat,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Wapres mengungkapkan tantangan pemerintah di antaranya yaitu upaya membangun tempat pembenihan yang memiliki kapasitas memadai dan berkualitas dalam menghasilkan benih unggulan, serta membangun tambak berbasis kawasan untuk memperluas produksi.
Di sisi lain, dari sisi hilir Wapres menganggap diperlukan adanya produk olahan udang yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing di pasaran.
“Sedangkan dari sisi hilir, dibutuhkan produk olahan udang yang bernilai tambah dan kompetitif, serta penetrasi pasar yang lebih luas dari sebelumnya,” tutur Wapres.
Selain itu, Wapres menjelaskan modeling Budidaya Udang Berbasis Kawasan ini menjadi sebuah terobosan pengelolaan tambak udang terintegrasi hulu-hilir dalam satu kawasan yang terukur dan berkelanjutan.
“Program ini juga dapat menjadi laboratorium hidup untuk menguji strategi penguatan sisi dari hulu sampai ke hilir pengelolaan udang budi daya, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dengan optimal,” pintanya.
Menutup sambutannya, Wapres menekankan kegiatan Panen Udang Vaname di Tambak BUBK Kebumen menjadi momentum dalam meningkatkan kebangkitan sektor perikanan di tanah air.
“Untuk itu, kegiatan panen udang hari ini saya kira menjadi momentum penting untuk mendukung kebangkitan sektor perikanan Indonesia, khususnya budi daya udang,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menegaskan komitmen penuh dan konsistensi Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam mengimplementasikan pembangunan ekonomi biru dengan menempatkan ekologi sebagai panglima
“Pengembangan perikanan budi daya laut, pesisir, dan tawar secara berkelanjutan merupakan salah satu dari lima program prioritas ekonomi biru KKP saat ini untuk mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang lestari dan berkelanjutan,” jelasnya.
Sebagai informasi, pembagunan Tambak BUBK Kebumen ini merupakan hasil kolaborasi Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama pemerintah daerah sebagai pemilik lahan. Tambak ini menelan biaya mencapai Rp175 miliar yang diharapkan menjadi percontohan penerapan budidaya produk perikanan dengan manajemen modern.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sedjati, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, M. Imam Azis, Lukmanul Hakim, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma dan Iggi Haruman Achsien. (BPMI Setwapres)