Partai Nasdem Resmi Deklarasi Anies Baswedan Sebagai Bakal Capres
pada tanggal
Monday, October 3, 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Dalam pidatonya, Paloh menilai Anies adalah sosok yang memiliki keyakinan dan pemikiran yang sejalan dengan partainya yang mengutamakan kepentingan nasional.
Paloh menekankan Nasdem memilih Anies karena meyakininya sebagai sebagai bakal calon presiden terbaik.
"Inilah kenapa akhirnya Nasdem melihat sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan, pikiran-pikiran dalam perspektif, baik secara makro maupun mikro, yang sejalan dengan apa yang kami yakini. Kami ingin menitipkan perjalanan bangsa ini ke depan, In syaa Allah jika saudara Anies Rasyid Baswedan ini terpilih sebagai presiden nantinya," kata Paloh.
Menurut Paloh, pembicaraan koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat akan dilanjutkan. Dia juga nantinya akan memberikan otoritas kepada Anies untuk memilih calon wakil presidennya. Pria asal Aceh ini juga tidak akan memaksakan Anies untuk bergabung menjadi kader Nasdem, sepanjang Anies konsisten untuk membangun bangsa.
Dalam sambutannya, Anies Baswedan memegang teguh manifesto Partai Nasdem yang berjudul Restorasi Indonesia yang salah satu isinya ingin menciptakan demokrasi Indonesia yang matang, yang menjadi tempat persandingan antara keragaman dan persatuan, dinamika dan ketertiban, kompetisi dan persamaan, kebebasan dan kesejahteraan.
Dia mengklaim Nasdem konsisten menjalankan empat pesan dalam manifesto tersebut dan ini menunjukkan semangat kematangan berdemokrasi dan mementingkan kepentingan nasional di atas semua kepentingan. Karena itulah, Anies menyatakan bersedia menerima pencalonan dirinya sebagai bakal calon presiden dari Nasdem untuk meneruskan pembangunan, memperbaiki yang kurang, dan menuntaskan yang belum.
"Maka dengan memohon ridha dari Allah, dengan memohon petunjuk dari-Nya, dan dengan seluruh kerendahan hati, bismillahirrahmanirrahim kami terima dan bersiap untuk menjawab tantangan itu," ujar Anies.
Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai gubernur Jakarta pada 16 Oktober mendatang, kata Anies, ia siap langsung membangun kolaborasi yang solid. Anies berharap usaha untuk bertarung dalam Pemilu 2024 diberi kemudahan.
Jika melihat beragam hasil survei terbaru, menurut Djayadi, kalangan bawah pendukung Nasdem makin banyak mendukung Anies meski belum mayoritas atau masih di bawah 50 persen. Dia menilai Nasdem sulit untuk mencalonkan nama lain yang juga populer yakni Prabowo dan Ganjar.
Kalau Nasdem mencalonkan Prabowo, berarti Nasdem harus ikut Partai Gerakan Indonesia Raya. Begitupun halnya bila mendukung Ganjar yang sampai saat ini masih kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Deklarasi Anies oleh Nasdem, menurutnya, baru sepertiga perjalanan karena Nasdem memerlukan dua partai lagi untuk berkoalisi dalam memuluskan pencalonan Anies menjadi calon presiden. Dia menduga Nasdem belum sepakat dengan Demokrat dan PKS mengenai nama bakal calon wakil presiden karena masing-masing memiliki kandidat.
Dia menjelaskan kalau Anies didampingi AHY, perolehan suara bisa terbantu di Jawa Timur karena basis pemilih Demorat di provinsi ini cukup kuat. Jika diduetkan dengan Khofifah, elektabilitasnya juga cukup baik, mengingat ia masih menjabat gubernur Jawa Timur, dan merupakan calon perempuan dari Nahdahtul Ulama.
Djayadi mengatakan, dengan menjadi partai politik pertama yang mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden, Nasdem memperkokoh asosiasinya dengan Anies. (VOA)