339 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Ambon Di 10 Lokasi
Ambon,PPID – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menggelar Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kota Ambon formasi tahun 2019, pada Kamis (08/10/2020), di SMP Negeri 2 Ambon.
Pelaksana SKB CPNS di SMPN 2 ini diikuti 321 peserta, dari total 339 peserta. Hal ini dikarenakan adanya pandemi COVID-19, dan sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, maka peserta SKB CPNS diberikan kesempatan untuk dapat memilih titik lokasi sesuai dengan domisili peserta pada saat ini melalui akun SSCN.
Menurut Sekretaris Kota Ambon, A.G. Latuheru, ada 10 lokasi ujian yang diikuti para peserta, yaitu Kantor BKD regional IV Makassar sebanyak 8 peserta, pelaksanaan SKB-nya pada tanggal 27 September 2020. Kantor BKN regional VII Palembang sebanyak 1 peserta, pelaksanaan SKB-Nya pada 7 September 2020 .
Kantor BKN regional I Jogjakarta sebanyak 2 peserta, pelaksanaan SKB-nya pada tanggal 24 September 2020. Kantor BKN Regional III Bandung sebanyak 1 peserta, pelaksanaan SKB pada tanggal 24 September 2020. Kantor BKN Pusat sebanyak 1 peserta, pelaksanaan SKB-nya pada tanggal 19 September 2020. UPT BKN Ternate sebanyak 1 peserta, pelaksanaan SKB-nya pada tanggal 1 September 2020.
UPT BKN Sorong sebanyak 1 peserta , pelaksanaan SKB-nya pada tanggal 2 September 2020. UPT BKN Palu sebanyak 1 peserta, pelaksanaan SKB-nya pada tanggal 27 September 2020. UPT BKN Semarang sebanyak 2 peserta, pelaksanaan SKB nya pada tanggal 30 September 2020 dan SMP Negeri 2 Ambon sebanyak 321 peserta , pelaksanaan SKB nya akan berlangsung tanggal 8 sampai dengan 10 September 2020.
“Pelaksanaan ujian ini tetap mengikuti protokol kesehatan. Semua peserta yang datang harus memakai masker bahkan selama ujian. Walaupun gedung ini juga bisa tampung 100 orang, tapi karena protokol kesehatan, jadi hanya 50 orang,” jelas Sekkot.
Sekkot menerangkan bahwa ada 218 formasi yang dibutuhkan. Dirinya berharap semua formasi ini dapat terpenuhi. “Satu formasi ada yang diikuti satu orang, tapi ada yang lebih. Jika nantinya mereka bisa lolos passing grade, maka yang lolos adalah yang memiliki passing grade tertinggi. Ujian ini juga dilakukan secara online langsung dari pusat,” demikian Sekkot. (MCAMBON)