-->

Presiden Omar al-Bashir Dipindahkan ke Penjara dari Tahanan Rumah di Khartoum, Sudan

KHARTOUM, LELEMUKU.COM - Laporan yang mengutip keluarga mantan Presiden Sudan Omar al-Bashir mengatakan, pemimpin yang terguling itu telah dipindahkan dari tahanan rumah ke penjara. Tapi para demonstran yang menghendaki adanya pimpinan sipil di Sudan tidak percaya akan laporan itu.

Laporan-laporan yang muncul hari Rabu mengatakan mengatakan, bekas presiden Omar al-Bashir telah dipindahkan dari tahanan rumah ke penjara federal. Keluarga Bashir yang tidak disebut namanya mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ia telah dipindahkan ke penjara Kobar di Khartoum hari Selasa malam, dan penjaga penjara mengatakan kepada CNN ia melihat Bashir tiba di penjara itu.

Kobar adalah penjara dimana Bashir menahan banyak penentangnya selama ia berkuasa puluhan tahun.

Tapi sebagian dari ribuan demonstran yang terus bertahan diluar kementerian pertahanan sejak hari Kamis lalu, tidak percaya bahwa Bashir telah di masukkan ke penjara.

 Para demonstran terus melakukan aksi demonstrasi di Khartoum.

Abu Bakar Ali mengatakan harus ada bukti bahwa bekas presiden itu memang sudah ditangkap. Ia mengatakan tidak percaya Bashir telah ditahan di penjara, tapi kalau betul, ia ingin supaya Bashir dan para pendukungnya diadili.

Asosiasi Profesional Sudan atau SPA, kelompok protes yang utama, juga menyatakan keraguan.

Mohammed Abbas, pejabat SPA mengatakan bahwa laporan tentang penangkapan Bashir itu masih belum jelas, kecuali pihak militer mengumumkannya dalam sebuah konperensi pers. Katanya, rakyat di jalanan dan para demonstran ingin melihat foto-foto penangkapan itu disiarkan di televisi nasional, kata Abbas.

Sumber yang mengetahui mengatakan hari Rabu bahwa tidak betul Bashir telah dipindahkan ke penjara, dan menambahkan bahwa ia masih berada dalam tahanan rumah.

Para demonstran menuntut dikembalikannya pemerintahan ke tangan sipil, sejak militer mengumumkan bahwa Bashir telah digulingkan, dan sebuah dewan militer akan berkuasa selama dua tahun sebelum mengadakan pemilihan umum.

Uni Afrika hari Senin mengancam akan membekukan keanggotaan Sudan kalau pemerintahan tidak dikembalikan ke tangan sipil dalam waktu dua minggu, dan Uni Eropa tidak mau mengakui dewan militer Sudan yang kini berkuasa.

Kelompok SPA menyerukan diadakan aksi-aksi protes yang lebih besar hari Kamis sampai militer menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil yang terpilih. Aksi protes dimulai bulan Desember karena kurangnya bahan bakar dan pangan, tapi dengan cepat berubah menjadi aksi protes jalanan untuk menuntut turunnya Bashir. (VOA)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel