Chris Waas: Bukan Anak Negeri Adat Jangan Angkat Bicara
Ambon, suaranusaina – Acara adat yang dilaksanakan empat negeri yaitu Amahusu, Tiap, Laha, dan hatalai (Amalahat) yang dilakukan di gedung gereja Imanuel pada Minggu 2 Desember lalu menjadi topik pembahasan dibeberapa media Cetak dan online.
Sebagai anak negeri adat Amahusu Chris Waas menggunakan, bahwa ada beberapa hal yang bisa dilihat dari kagiatan tersebut yang pertama yaitu sebuat ikatan perang Basudara, Pela gandong yang berarti ikatang tersebut sudah terikat satu dan yang lain serta menganggap bahwa mereka lahir dari satu rahim.
“Kalo umpama lahir dari satu rahim itu berarti tidak ada batasan atau sekat, sebagai adik kakak tidak memiliki batas dalam kehidupan bersaudara jadi kalau umpama mereka beribadah bersama itu bukan percampuran tapi masih beribadah menurut agama dan keyakinan masing-masing tapi itu di lakukan dalam satu tempat cuma pada waktu itu memang mereka di undang di greja, jadi saya mau katakan kalo yang bukan anak adat dari empat negeri tidak usah berbicara karena kita tahu yang di sebut agama besar atau Agam samawi itu hanya menyembah satu Allah, dan ini sama cuma cara beribadah yang berbeda,” ujar Chris Waas saat memberikan keterangan di ruang kerjanya, Jumat (7/12).
Dia menjelaskan, untuk melihat dari sudut pandang agama mungkin tidak akan menemukan jawabannya tapi jika dilihat dari sudut pandang adat pasti akan tetap menemukan jawabannya.
“Karena yang bisa mempersatukan perbedaan umat beragama hanya sebuah adat, karena kita lihat sekarang ini banyak pembagian agama untuk poilitasi agama akhirnya orang Basudara tercerai. Dengan demikian hal ini tidak perlu di persoalkan, orang empat negri yang berbeda agama juga tidak mempersoalkan kenapa orang luar yang tidak masuk dalam anak adat harus mempersoalkan hal ini.
Dia menambahkan, dalam situ ini tidak harus ada keresahan tapi kita jadi kegiatan adat ini sebagai satu kegiatan yang mengabarkan ikatan diantara orang Basudara dan Pela gandong.
“Jangan memandang kegiatan ini dari sudut pandang yang negatif tapi lihat lah dari segi positif, banyak masyarakat yang masih awam tentang adat dan awam tentang Pela gandong, dengan demikian saya minta supaya masyarakat di luar tidak memperbesar dan memperpanjang masalah ini karena masalah ini itu sudah di tetapkan dan sudah sama-sama dilakukan oleh empat negeri dua dari muslim dan dua dari Kristen.
Jadi dengan demikian tidak serta-merta orang Laha dan orang tial yang datang beribadah di gereja menjadi Kristen begitu juga sebaliknya,” tandasnya (SNI-04)
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Chris Waas: Bukan Anak Negeri Adat Jangan Angkat Bicara . Silahkan membaca berita lainnya.