Keren, Ketua PKS Banjarmasin jadi Rujukan Penelitian Mahasiswa tentang Multikultural
BANJARMASIN, BBCOM - Diskursus mengenai multikultural dan pluralisme selalu menjadi kajian menarik bagi kalangan intelektual seperti akademisi dan mahasiswa yang ingin lebih tahu tentang hal itu.
Fenomena-fenomena politik seperti dugaan isu multikultural dan sara yang membuat suara perolehan Anies-Sandi yang mengungguli Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta beberapa tahun silam, hingga tanding ulang Prabowo Subianto dan Joko Widodo pada Pilpres 2019 yang diprediksi oleh sebagian pengamat akan kembali membawa isu-isu tersebut.
Hal inilah yang diteliti oleh Wanti Yolanda Agustira dan Zahratunnisa, dua mahasiswi Program Studi Sosiologi FKIP Universitas Lambung Mangkurat, (23/11/2018) kemarin yang bertatap muka dengan pimpinan DPD PKS Kota Banjarmasin, Hendra, di kantor yang beralamat di Jalan S Parman tersebut.
Menurut Yolan, panggilan akrabnya, mereka melakukan penelitian tentang multikultural di Indonesia karena tertarik sekaligus tertantang apalagi langsung bertemu dengan calon legislatif yang akan maju pada 2019. "Keren aja, selain dosen luar biasa juga ketua parpol," ujarnya.
Bahkan, menurut dara berusia 20 tahun ini, ia terkejut karena Hendra ketua DPD PKS Banjarmasin berani mengambil sikap masuk ke dunia politik praktis. "Menginspirasi, terutama bagi generasi millenial yang rata-rata cita-citanya ingin PNS," jelasnya kepada BeritaBanjarmasin.com, Sabtu (24/11/2018).
Hal sama disampaikan oleh Ketua DPD PKS Banjarmasin Hendra, menurutnya multikultural di Indonesia merupakan aset bangsa yg tak ternilai. Baginya, pendidikan multikultural merupakan nilai yang harus ditanamkan pada generasi muda agar memiliki persepsi dan sikap multikulturalistik, terbiasa hidup berdampingan dalam keragaman watak dan kultur, agama dan bahasa. "Poinnya adalah menghormati hak setiap warga negara tanpa membedakan etnik mayoritas atau minoritas, hingga bersaing dalam percaturan global," tutur Hendra di kantor DPD PKS Banjarmasin.
Calon legislatif daerah pemilihan Banjarmasin Utara ini juga mengeja wantahkan nilai-nilai multikultural didalam visinya. "Saya menjadikan kata "santun" sebagai tagline, tak lain representasi dari akhlak, agar kita bisa terbuka dan bekerjasama dengan semua orang," terang ayah dua anak ini.
Dosen luar biasa pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM ini juga menyambut positif para mahasiswa yang menggali nilai-nilai multikultural ini lewat tugas kuliah atau proyek penelitian dengan titik temunya terhadap caleg yang nantinya duduk di legislatif. (ayo/sip)
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Keren, Ketua PKS Banjarmasin jadi Rujukan Penelitian Mahasiswa tentang Multikultural . Silahkan membaca berita lainnya.