“Genjot” Tingkat Penyakit Masyarakat Dan Lawan HIV AIDS
Ambon, CM- Pemerintah Kota Ambon, lewat Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Sat Pol PP dan berkerja sama dengan Polsek Sirimau jumat (15/11) malam melakukan rasia disejumlah lokasi-lokasi di jalan-jalan dan beberapa penginapan yang dianggab meresakan masyarakat kota ambon. Kepala dinas sosial (Dinsos) Kota Ambon, dr. Nur Hajati Jasim menjelaskan bahwa para pekerja sex komersial (PSK) yang berkiaran ditempat-tepat tertentu maupun di jalan-jalan dalam kota ambon saat ini suda meresakan masyarakat dan mereka harus di tertibkan dan mendapat pembinaan dari pihak kepolisian.
“Dong ini di tertibkan guna di berikan pembinaan oleh kepolisian maupun ulama,imam, pendeta (pelayan), dinas kesehatan agar kedepan mereka dapat berubah dan memulai kehidupan yang lebih baik”cetus dia.
Mengapa kita harus melakukan langka penertiban lanjutnya, ini harus kita lakukan, untuk Genjot (Menekan) tingkat penyakit masyarakat dan lawan tingkat HIV AIDS yang semakin tinggi di kota ambon.
“ mereka ini meresahkan masyarakat, selain itu juga ini merupakan masalah kesehatan dan karena kota ambon kasus HIV AIDs sangat tinggi”tegas dia.
Mereka ini sangat berbeda akuinya, bahwa lokalisasi di periksa tiap bulan, namun mereka yang di tahan untuk psk jalanan ini tidak sama. Dan ini yang kita tidak mengetahui atau mendikteksi muncul dan keberadaan penyakit HIV AIDS di kota ambon.
Dari hasil operasi atau penertiban semalam lanjunya, kita menahan 41 orang yang diamankan petugas dan 8 orang diantaranya waria dan 2 pasangan bukan suami istri dan sisanya adalah PSK.
“dari 41 orang ini kita amankan dan melakukan tes atau pemeriksaan darah dari dinas kesehatan kota, dan pengambilan data (identitas) kemudian kita serakan untuk pihak kepolisian untuk melakukan pembinaan”ungkabnya.
Diketahui lokasi yang menjadi target tadi malam, Mardika, Pantai Losari, Amplas, Pelabuhan besar/kecil dan daerah gereja Homkimtom.(CM/01)
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang “Genjot” Tingkat Penyakit Masyarakat Dan Lawan HIV AIDS . Silahkan membaca berita lainnya.