Nicolas Maduro Dapat Bantuan China Naikkan Produksi Minyak dan Emas di Venezuela
pada tanggal
Sunday, September 16, 2018
BEIJING, LELEMUU.COM - Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Sabtu (15/9), mengatakan telah memperoleh janji-janji baru dari pemerintah China untuk mendanai perluasan industri minyaknya.
Ekspor minyak mentah adalah pendorong terbesar perekonomian Venezuela, tapi tingkat produksinya telah turun ke tingkat terendah dalam tiga dasawarsa terakhir, sehingga perekonomian negara itu boleh dikata sedang mengadakan terjun bebas.
Para analis mengatakan salah urus dalam perusahaan minyak negara, PDVSA, telah mengakibatkan rusaknya infrastruktur dan tidak adanya eksplorasi baru, sementara hasil ekspor minyak sepenuhnya digunakan untuk menutupi defisit keuangan.
“Tapi kini ada janji-janji untuk pendanaan baru guna menambah produksi minyak dan emas, dan juga investasi dalam lebih dari 500 proyek pembangunan di Venezuela,“ kata Presiden Maduro dari China. Madura sedang melawat ke China, yang merupakan kreditur terbesar Venezuela.
Maduro memulai kunjungannya ke China pada Jumat (14/9) untuk mencari bantuan guna menopang perekonomiannya yang sedang kepayahan. Maduro telah diterima oleh Presiden China Xi Jinping dan menghadiri pertemuan dengan Bank Pembangunan China, dan Perusahaan Minyak Nasional China.
Venezuela, yang telah mendapat lebih dari $50 miliar kredit baru dari China, masih berutang kira-kira $20 miliar kepada China, dan sedang membayar utang itu dengan ekspor minyak mentahnya ke China.
Badan konsultasi Venezuela Ecoanalitica mengatakan, Maduro mungkin akan kembali ke Venezuela dengan tambahan hutang sebanyak $5 miliar ditambah perpanjangan masa tenggang enam bulan untuk membayar utang-utangnya yang jatuh tempo.
Presiden Maduro pada Jumat telah menandatangani sejumlah memorandum of understanding dalam bidang energi dan pertambangan, yang katanya bernilai beberapa miliar dolar. (VOA
Ekspor minyak mentah adalah pendorong terbesar perekonomian Venezuela, tapi tingkat produksinya telah turun ke tingkat terendah dalam tiga dasawarsa terakhir, sehingga perekonomian negara itu boleh dikata sedang mengadakan terjun bebas.
Para analis mengatakan salah urus dalam perusahaan minyak negara, PDVSA, telah mengakibatkan rusaknya infrastruktur dan tidak adanya eksplorasi baru, sementara hasil ekspor minyak sepenuhnya digunakan untuk menutupi defisit keuangan.
“Tapi kini ada janji-janji untuk pendanaan baru guna menambah produksi minyak dan emas, dan juga investasi dalam lebih dari 500 proyek pembangunan di Venezuela,“ kata Presiden Maduro dari China. Madura sedang melawat ke China, yang merupakan kreditur terbesar Venezuela.
Maduro memulai kunjungannya ke China pada Jumat (14/9) untuk mencari bantuan guna menopang perekonomiannya yang sedang kepayahan. Maduro telah diterima oleh Presiden China Xi Jinping dan menghadiri pertemuan dengan Bank Pembangunan China, dan Perusahaan Minyak Nasional China.
Venezuela, yang telah mendapat lebih dari $50 miliar kredit baru dari China, masih berutang kira-kira $20 miliar kepada China, dan sedang membayar utang itu dengan ekspor minyak mentahnya ke China.
Badan konsultasi Venezuela Ecoanalitica mengatakan, Maduro mungkin akan kembali ke Venezuela dengan tambahan hutang sebanyak $5 miliar ditambah perpanjangan masa tenggang enam bulan untuk membayar utang-utangnya yang jatuh tempo.
Presiden Maduro pada Jumat telah menandatangani sejumlah memorandum of understanding dalam bidang energi dan pertambangan, yang katanya bernilai beberapa miliar dolar. (VOA