Yakobus Lerebulan Juara Lomba Desain Logo TTG 2018
pada tanggal
Wednesday, August 8, 2018
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Yakobus Lerebulan, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku berhasil meraih juara I, Lomba Desain Logo Teknologi Tepat Guna (TTG) Tahun 2018, yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) MTB.
Lomba yang digelar di Balai Pembinaan Umat (BPU) Sejahtera, Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan pada Kamis (2/8), diikuti oleh lima orang peserta. Pemenang pertama pada perlombaan tingkat kabupaten tersebut, kemudian akan mengikuti lomba tingkat provinsi di Kota Ambon, Provinsi Maluku dan selanjutnya akan mengikuti lomba tingkat nasional di Bali pada bulan Oktober 2018.
Pantia penyelenggara menetapkan 4 kategori juara pada lomba desain logo TTG Nasional yakni juara pertama Jack Lerebulan (27), juara kedua Fransiskus Lampiompar (26 ), juara ketiga Toni Ongirwalu (52) dan juara harapan pertama Johanis Puttinela (27).
Kempat peraih juara tersebut diakui memiliki kemapauan untuk mendesain logo TTG sehingga ditetapkan oleh tim juri sebagai peserta terbaik mendesain logo TTG Nasional, juga mampu mempresentasikan dihadapan para juri serta panitia penyelanggara.
Selain lomba desain logo TTG, Dinas PMD juga laksanakan lomba inovasi pangan lokal yaitu pembuatan kerupuk berbahan dasar ikan dan yang keluar sebagau juara antara lain, juara I Kelompok PKK Desa Watidal Kecamatan Nirunmas, juara II Kelompok Angin Satradar 245, juara III Kelompok Griya Pelwata. Sedangkan juara harapan I, kelompok Ibu Persit, juara harapan II, Pelwata Irene, juara harapan III oleh Kelompok Lauran, juara harapan IV diraih oleh Kelompok WKRI.
Ketua Tim PKK Kabupaten MTB, Ibu Joice Fatlolon, memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara kegiatan lomba dimaksud. Khusus pembuatan kerupuk berbahan dasar ikan merupakan salah satu bentuk inovasi yang dapat meningkat nafsu makan anak-anak, karena itu tidak sebatas lomba tetapi dapat ditingkatkan lebih banyak untuk diproduksi sehingga dapat menambah penghasilan keluarga.
“tadi saya lihat tidak kalah rasanya dengan kerupuk-kerupak yang dari luar daerah, jadi bisa dikembangkan, dijual dulu untuk lokal untuk meningkatkan penghasilan keluarga, selain nanti ikut lomba di tingkat nasional.” harap Joice. (DiskominfoMTB)
Lomba yang digelar di Balai Pembinaan Umat (BPU) Sejahtera, Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan pada Kamis (2/8), diikuti oleh lima orang peserta. Pemenang pertama pada perlombaan tingkat kabupaten tersebut, kemudian akan mengikuti lomba tingkat provinsi di Kota Ambon, Provinsi Maluku dan selanjutnya akan mengikuti lomba tingkat nasional di Bali pada bulan Oktober 2018.
Pantia penyelenggara menetapkan 4 kategori juara pada lomba desain logo TTG Nasional yakni juara pertama Jack Lerebulan (27), juara kedua Fransiskus Lampiompar (26 ), juara ketiga Toni Ongirwalu (52) dan juara harapan pertama Johanis Puttinela (27).
Kempat peraih juara tersebut diakui memiliki kemapauan untuk mendesain logo TTG sehingga ditetapkan oleh tim juri sebagai peserta terbaik mendesain logo TTG Nasional, juga mampu mempresentasikan dihadapan para juri serta panitia penyelanggara.
Selain lomba desain logo TTG, Dinas PMD juga laksanakan lomba inovasi pangan lokal yaitu pembuatan kerupuk berbahan dasar ikan dan yang keluar sebagau juara antara lain, juara I Kelompok PKK Desa Watidal Kecamatan Nirunmas, juara II Kelompok Angin Satradar 245, juara III Kelompok Griya Pelwata. Sedangkan juara harapan I, kelompok Ibu Persit, juara harapan II, Pelwata Irene, juara harapan III oleh Kelompok Lauran, juara harapan IV diraih oleh Kelompok WKRI.
Ketua Tim PKK Kabupaten MTB, Ibu Joice Fatlolon, memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara kegiatan lomba dimaksud. Khusus pembuatan kerupuk berbahan dasar ikan merupakan salah satu bentuk inovasi yang dapat meningkat nafsu makan anak-anak, karena itu tidak sebatas lomba tetapi dapat ditingkatkan lebih banyak untuk diproduksi sehingga dapat menambah penghasilan keluarga.
“tadi saya lihat tidak kalah rasanya dengan kerupuk-kerupak yang dari luar daerah, jadi bisa dikembangkan, dijual dulu untuk lokal untuk meningkatkan penghasilan keluarga, selain nanti ikut lomba di tingkat nasional.” harap Joice. (DiskominfoMTB)