Soedarmo Segera Buat Rencana Aksi Pengelolaan Sagu di Papua
pada tanggal
Wednesday, August 8, 2018
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Penjabat Gubernur Papua Soedarmo menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, untuk segera menyusun rencana aksi pengelolaan sagu, yang dinilai mampu berperan meningkatkkan ekonomi daerah, memperbaiki taraf hidup masyarakat serta mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Ia menilai, prospek pengelolaan sagu amat sangat menjanjikan di masa mendatang. Apalagi komoditi itu memiliki keunggulan dibandingkan jagung, beras, ubi, kedelai dan lainnya.
“Sehingga demikian, perlu mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah terkait pengelolaannya. Makanya, saya lihat perlu ada rencana aksi supaya tahu lembaga apa berbuat apa? Kemudian pengelolaannya ini mau dibuat home industri dulu atau bagaimana.”
“Lalu menetapkan berapa kabupaten sebagai wilayah induk role model pengelolaan sagu dalam rencana aksi itu. Sehingga baik pengelolaan hingga pemasarannya akan lebih jelas dan sesuai target maupun sasaran yang dituju,” terang Soedarmo di Jayapura, disela-sela rapat bersama bupati maupun OPD terkait, terkait pengelolaan pangan lokal di Sasana Karya Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kamis (2/8).
Setelah menuntaskan rencana aksi, Gubernur menyebut bakal menindaklajutinya dengan menerbitkan sebuah instruksi atau peraturan daerah yang mendukung pengelolaan sagu secara massal di bumi cenderawasih.
“Tapi yang tak kalah penting adalah kita harus menentukan dulu pasarnya. Apakah nanti kita melalui pasar lokal atau ekspor, tentu ini harus diputuskan. Sebab kalau ekspor pun, kita sudah bisa mengirim kepada rekanan dari salah satu peneliti Universitas Cenderawasih I Made Budi di Tiongkok.”
“Makanya, saya imbau semua pihak terkait baik bupati maupun SKPD agar semuanya bersemangat mendukung pengelolaan sagu di Papua,” harapnya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat pula pihaknya akan bertemu dengan pimpinan Bulog Divre Papua guna meminta agar lembaga tersebut mengakomodir pembelian sagu dari masyaralat.
“Sehingga dengan tidak langsung kita juga memberi pasar bagi masyarakat. Tapi sekali lagi supaya bisa hasilnya ditampung Bulog, maka pemda harus bisa mendorong home industri di kampung-kampung.”
“Tentunya ini juga menjadi tugas bupati menggiatkan pengelolaan sagu. Diantaranya membantu dengan menghibahkan alat pengolahan sagu kepada masyarakat di tiap-tiap kampung. Dengan demikian diharapkan tercipta home industri pada tiap-tiap kampung yang nantinya menunjang ekonomi keluarganya serta daerah,” ucapnya. (DiskominfoPapua)
Ia menilai, prospek pengelolaan sagu amat sangat menjanjikan di masa mendatang. Apalagi komoditi itu memiliki keunggulan dibandingkan jagung, beras, ubi, kedelai dan lainnya.
“Sehingga demikian, perlu mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah terkait pengelolaannya. Makanya, saya lihat perlu ada rencana aksi supaya tahu lembaga apa berbuat apa? Kemudian pengelolaannya ini mau dibuat home industri dulu atau bagaimana.”
“Lalu menetapkan berapa kabupaten sebagai wilayah induk role model pengelolaan sagu dalam rencana aksi itu. Sehingga baik pengelolaan hingga pemasarannya akan lebih jelas dan sesuai target maupun sasaran yang dituju,” terang Soedarmo di Jayapura, disela-sela rapat bersama bupati maupun OPD terkait, terkait pengelolaan pangan lokal di Sasana Karya Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kamis (2/8).
Setelah menuntaskan rencana aksi, Gubernur menyebut bakal menindaklajutinya dengan menerbitkan sebuah instruksi atau peraturan daerah yang mendukung pengelolaan sagu secara massal di bumi cenderawasih.
“Tapi yang tak kalah penting adalah kita harus menentukan dulu pasarnya. Apakah nanti kita melalui pasar lokal atau ekspor, tentu ini harus diputuskan. Sebab kalau ekspor pun, kita sudah bisa mengirim kepada rekanan dari salah satu peneliti Universitas Cenderawasih I Made Budi di Tiongkok.”
“Makanya, saya imbau semua pihak terkait baik bupati maupun SKPD agar semuanya bersemangat mendukung pengelolaan sagu di Papua,” harapnya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat pula pihaknya akan bertemu dengan pimpinan Bulog Divre Papua guna meminta agar lembaga tersebut mengakomodir pembelian sagu dari masyaralat.
“Sehingga dengan tidak langsung kita juga memberi pasar bagi masyarakat. Tapi sekali lagi supaya bisa hasilnya ditampung Bulog, maka pemda harus bisa mendorong home industri di kampung-kampung.”
“Tentunya ini juga menjadi tugas bupati menggiatkan pengelolaan sagu. Diantaranya membantu dengan menghibahkan alat pengolahan sagu kepada masyarakat di tiap-tiap kampung. Dengan demikian diharapkan tercipta home industri pada tiap-tiap kampung yang nantinya menunjang ekonomi keluarganya serta daerah,” ucapnya. (DiskominfoPapua)