-->

Lebaran Betawi ' NGEBESAN" budaya Bekasi/betawi yang harus dilestarikan


Bekasi SKI - Ngebesan, Ngarak Nganten merupakan tradisi masyarakat Betawi yang sudah lahir seumur dengan peradaban Betawi itu sendiri. Namun diera tahun 60 hingga 80 an begitu popular tradisi Ngebesan atau Ngarak Penganten yang selalu diiringi dengan lantunan solawat Dustur, Solawat Yalil serta tetabuhan Rebana Biang atau Hadroh.diGelar diacara Lebaran Betawi pondok melati 3 dilaksanakan di yayasan isabilillah (Yasfi ) Sabtu 4/8 /2018

Tokoh budayawan Kong H  Usman, dan Aki Maja,
menyampaikan tradisi Ngebesan dimana saat sebelum prosesi ngebesan terlebih dahulu dilakukan beberapa tahapan bagi penganten Ielaki maupun penganten perempuan. sebelum duduk dipelaminan dan menyatakan ikrar akad nikah terlebih dahulu
"disekep” dalam sebuah ruang yang  dibuat sedemikian rupa dengan ”dikurub” selimut tebal, tikar, bahkan hingga tabunan/bakaran dengan tujuan memacu keringat keluar dengan deras, sehingga saat duduk dipelaminan sang penganten tidak lagi kegerahan dan mengeluarkan banyak keringat. Ritual selanjutnya yaitu "Asah Gigi” supaya penganten wanita berpenampilan cantik gigi geriginya diasah hingga rata dan indah. Selanjutnya memasuki fase menjelang akad nikah ada ritual ”Tamatan" yaitu kegiatan penganten wanita membaca ayat suci Al’Quran sebagai sebuah perwujudan bahwa Orang Betawi Asli Kudu pinter mengaji.ujar Kong H ,Usman.

Halserupa berlaku juga untuk penganten Ielaki.8:55 Iring-iringan rombongan besan dengan komposisi penganten lelaki beradadipaling depan, didampingi kedua orangtua, membelai pengantdipayungin. Dibagian belakang terdiri dari para pengiring sanak saudara, tetangga ,kerabat sambil membawa kue-kue dalam nampan, sepikulan tenong berisi wajik dan dodol, sepikulan sayur sayuran dan lauk pauk mentah, sepikulan kayu bakar dengan hiasan ornament cabe merah dan hijau dibuat dari sabut kelapa dilapisi kertas wajik. Tidak lupa membawa ”Kudangan” sebagai mahar yang diminta oleh pihak penganten perempuan. Membawa seekor kambing sebagai Tukon.
lringn  - iringan   rombongan   sesampainya di latar rumah penganten perempuan. Iringan besann disambut dengan Bakar Petasan sebagai pertanda penganten dan besan sudah sampai. Paparnya Saat rombongan Besan datang , rombongan tuan rumah. Sebelum Sudah siap Menerima dan diadakan ritual “Berebut Dandang", sebagai simbol bahwa harkat martabat dan kesucian seorang perempuan harus dihargai setingi-tingginya. Papar Kong H Usman.
Para jawara , sebagai Palang Pintu, menyambut kedatangan Pengawalan Besan. Mengajak adu tanding ketangkasan sebagai perwakilan dari pihak penganten perempuan dan penganten laki-laki yang didahului dengan berbalas pantun Khas Bekasi/Betawi. Ketika jawara dari pihak laki-laki berhasii merebut dandang dan kembali menyerahkan kepada pihak perempuan artinya rombongan besan diperbolehkan masuk rumah besan perempuan. Dilanjut kan dengan melangsungkan akad nikah secara islam. Rombongan besan yang lain bisa duduk-duduk pada tempat yang sudah disiapkan. Selesai akad nikah dan dinyatakan syah yang dilanjutkan dengan pembacaan doa dan taklik penganten, barulah rombongan besan dan hadirin dapat menikmati santapan yang sudah disiapkan seperti nasi putih, sayur bekasem, ikan japuh berjaket, kancing levissemur jengkol, gabus pucung, serta kue-kue lapis, pepe, kue cincin, rengginang dan berbagai pisang seperti pisang ambon, pisang nangka, pisang anggleng, pisang pulo dll. Pada malam harinya perayaan pesta juga dimeriahkan dengan "Nanggap" hiburan seperti; Topeng, Tanjidor, Wayang Kulit, Pikep sekoder, kh’ningan, atau layar tancep.pungkasnya.(Egi )






Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Lebaran Betawi ' NGEBESAN" budaya Bekasi/betawi yang harus dilestarikan . Silahkan membaca berita lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel