Dimensi Sosial Jadi Tantangan Penyelenggaraan Asian Games di Tangerang
pada tanggal
Thursday, August 9, 2018
Banten.Net.com, KABUPATEN TANGERANG - Kesiapan Kabupaten Tangerang yang ditunjuk panitia pelaksana Asian Games ke-18 (Inasgoc) sebagai tempat pelaksanaan perlombaan cabang olahraga (cabor) modern penthatlon disoal dalam diskusi, Rabu (8/8) yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang.
Kegiatan Diskusi dihadiri pejabat sekaligus narasumber Pjs Bupati Tangerang Komarudin Perwakilan dari Polresta Tangerang, Dinas Pemuda dan Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporabudpar) serta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air.
Komarudin dalam diskusi tersebut mengatakan, persiapan infrastruktur untuk perhelatan berskala internasional itu telah dilakukan pihaknya dan hampir rampung.
Dirinci olehnya, infrastruktur itu diantaranya arena perlombaan di SMA Adria Pratama Mulya (APM), Jalan Arya Wangsakara Desa Tapos, Kecamatan Tigaraksa, perbaikan jalan menuju ke lokasi arena serta beberapa titik lokasi lainnya yang akan dilalui atlet serta official dari 10 negara peserta cabor tersebut.
"Sekarang kalau kita lihat, jalan menuju kesana (SMA APM) sudah mulus," ujarnya.
Selain aspek infrastruktur, pihaknya pun telah mempersiapkan aspek ekonomi. Karena kata Komarudin, olahraga saat ini telah menjadi industri yang juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Ia mencontohkan yang dilakukan di negara-negara maju, dimana olahraga menjadi sektor yang turut menggenjot sektor ekonomi.
"Kami akan menjadikan gerai di Bojong untuk memasarkan berbagai produk UKM di Kabupaten Tangerang. Sehingga nanti bisa jadi tempat berbelanja rombongan kontingen Asian Games tersebut," tambahnya.
Dalam diskusi tersebut mengemuka juga pendapat dari peserta agar Pemkab Tangerang memperhatikan hal-hal kecil namun penting, misalnya soal sampah yang berserakan di Jalan Raya Serang dan jalan menuju area, toilet hingga aktivitas galian tanah dan pelebaran jalan Pemda Tigaraksa.
Karena, menurut peserta diskusi dari anggota dan pengurus PWI Kabupaten Tangerang itu, hal-hal kecil ini tidak bisa diabaikan, mengingat even ini berskala internasional dan akan menjadi perhatian masyarakat dunia.
Menanggapi hal itu, Komarudin mengatakan dimensi sosial menjadi tantangan dalam pembangunan di Kabupaten Tangerang. Hal ini terkait dengan perilaku masyarakat dalam hal ketertiban dan kedisiplinan. Dicontohkannya soal membuang sampah dan tertib berlalu lintas.
Terkait dengan tumpukan sampah, selain meminta masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan terlebih di pinggir Jalan Raya Serang, Tangerang yang menjadi etalase bagi kota 1001 industri ini, pihaknya juga akan mengerahkan pasukan penyapu sampah.
"Ini menjadi tantangan kita bersama, dimensi sosial ini menyangkut ketertiban dan kedisplinan masyarakat," imbuhnya.
Ia optimis, cabor modern penthatlon yang digelar di Kabupaten Tangerang itu akan berjalan sukses dengan dukungan semua pihak.
Sementara Ketua PWI Kabupaten Tangerang Sangki Wahyudin mengatakan perhelatan Asian Games harus menjadi cambuk bagi masyarakat dan Pemkab Tangerang sebagai pemantik melakukan perbaikan diberbagai bidang. Karena, sebagai penyangga ibu kota negara, Tangerang akan menjadi pilihan strategis perhelatan olahraga berskala internasional selanjutnya.
"Saat ini kita telah punya stadion megah, tentu kedepan, Tangerang akan menjadi tuan rumah perhelatan olahraga lainnya," ujarnya.
Sangki juga berharap, momentum Asian Games dimanfaatkan secara maksimal untuk memperkenalkan sektor budaya, pariwisata serta potensi ekonomi di Kabupaten Tangerang.
"Kami mendorong Kabupaten Tangerang ini untuk mampu dan siap melaksanakan perhelatan olahraga baik even nasional maupun internasional. Sehingga aspek kultur, sektor wisata dan potensi ekonomi terpublikasikan ke daerah lain bahkan dunia," tukasnya.
> red
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Dimensi Sosial Jadi Tantangan Penyelenggaraan Asian Games di Tangerang . Silahkan membaca berita lainnya.