-->

Bantuan Bedah Rumah Dukuhngarjo Jadi Bancaan Oknum Desa.



Mojokerto, Sekilasmedia. Com-Kepiluan  dan  kisah  sedih  penerima  bantuan  bedah  rumah yang  dikucurkan  Pemerintah Kabupaten  Mojokerto  TA  2015  melalui  Bappeda Mojokerto  kini baru terungkap. Program yang  menghabiskan  total  anggaran berjumlah 3,2  miliar  disalurkan kepada 431  warga yang tidak  mampu di Kabupaten Mojokerto  ini,  diduga  kuat  menjadi  ajang  empuk beberapa  pihak  yang  tidak  bertanggung  jawab  demi  memperkaya  diri  sendiri maupun  berkelompok.

Seperti yang terjadi pada,  Mbah Wiji  (67)  pria  kelahiran  Nganjuk  31  Desember  1951 adalah  salah  satu  penerima  bantuan  bedah  rumah  berupa  uang  tunai  Rp  7,5 juta. Pria  sederhana  dengan  keterbatasan  tidak  bisa  menulis  membaca  dan pendengarannya  sudah  berkurang  ini  mengaku bercerita kisahnya  ketika  menerima bantuan. “Kulo  diajak  pak  Lurah  dateng  Bank  Jatim  Sooko  mundut  arto  bantuan.  Kulo angsal  bantuan  arto  Rp  7,5  juta.  Sakmantune  nerimo  arto  saking  petugas  bank kulo  medal  saking  kantor  bank. 

,"Sakjobone  lawang  medal  bank  arto  bantuan kulo  niku  langsung  ditedi  pak  lurah  sedanten.  Kulo  disangoni  Rp  50  ribu damel  tumbas  nedo,”  terang  Mbah  Wiji dirumah sederhananya.

Masih  menurut  Mbah Wiji,  selang  beberapa  hari  ada  bantuan  material  berupa pasir  satu  rit  yang  dibagi  3  orang,  batu  bata  kualitas  C  kurang  lebih  1000  biji, semen 4 sak,  kapur  kemasan  5  kg  sekitar  6  bungkus,  asbes  5  biji  serta beberapa  kayu  untuk  penahan asbes. “Niki  kulo  malah  pados  utangan  damel  marekaken  bangunan.  Sampek  sak  niki dereng  lunas,”  keluh  Mbah Wiji  warga  Dusun  Dukuhngarjo  RT.  004/RW.  001 Desa  Dukuhngarjo  Kecamatan  Jatirejo  Kabupaten  Mojokerto.

Sementara dari pantauan ketua Baraccuda Mojokerto Hadi Purwanto menjelaskan, memang sungguh memprihatinkan  bangunan  bedah rumah untuk  Mbah Wiji.  Material  bantuan  bedah  rumah dari  pihak  Desa Dukuhngarjo  kepada  Mbah Wiji  beserta  biaya  pekerja  diduga  paling  banyak menghabiskan  dana  sekitar  Rp  4  juta. Analisa saya ini  juga  didukung  oleh  Cak  Jum  (48),  salah  satu  tukang  bangunan senior  di  wilayah  Jatirejo  saat  ikut  menganalisa  bangunan  bedah  rumah untuk Mbah Wiji. “Kalau  bangunan  bedah  rumah Mbah Wiji  itu  paling  banyak  menghabiskan dana  Rp  4  juta  mas.  Bisa  juga  habisnya  dibawah  Rp  4  juta  karena  ini dikerjakan  tahun  2015,"jelas Hadi.

Ini  yang  saya  jadikan  pedoman  adalah  hitungan material  harga  sekarang,”  terang  Hadi kepada wartawan kemarin.

Lebih lanjut Hadi mengatakan, dari  analisa  memang  didapatkan  selisih  sekitar  Rp  3,5  juta  dari  bantuan  yang semestinya  diterima  Mbah Wiji.  Terus  digunakan  siapa  sisa  uang   3,5  juta yang  seharusnya  menjadi  hak  Mbah Wiji.

Terpisah, Kepala  Desa  Dukuhngarjo,  Ali  Irsad  saat  dikonfirmasi  di  kantor desa  terkait  hal  ini  beliaunya  tidak  berada  ditempat.  Sementara  nomor handphone  beliau saat  dikonfirmasi  juga  beberapa  kali  dialihkan. (wo)     



Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Bantuan Bedah Rumah Dukuhngarjo Jadi Bancaan Oknum Desa. . Silahkan membaca berita lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel