Pastor Ewaldus Martinus Sedu Jadi Uskup Maumere
pada tanggal
Friday, September 28, 2018
MAUMERE, LELEMUKU.COM - Umat Katolik Keuskupan Maumere, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini mendapat Gembala Baru. Pastor Ewaldus Martinus Sedu telah ditahbiskan sebagai Uskup Keuskupan Maumere dengan mengambil motto Duc in Altum atau bertolak lebih dalam.
Upacara Pentahbisan berlangsung di Stadion Gelora Samador Maumere hari ini, Rabu (26/09). Pastor Ewaldus Martinus Sedu ditahbiskan oleh Uskup Pentahbis Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira. Sebelumnya, Pastor Ewaldus Martinus Sedu ditunjuk Paus Fransiskus sebagai Uskup Keuskupan Maumere pada tanggal 14 Juli 2018.
Hadir dalam pentahbisan ini, Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi. Dalam sambutannya, Eusabius mengungkapkan rasa syukurnya atas tahbisan Uskup Mgr. Ewaldus Martinus Sedu sebagai gembala baru di Keuskupan Maumere.
"Umat bersukacita karena telah lahir seorang pemimpin dan gembala umat yang akan menggembalakan gereja Keuskupan Maumere," ujarnya.
Dirjen mengajak umat untuk berpikir, berefleksi tentang eksistensi Keuskupan Maumere dalam sejarah perkembangan iman Katolik di Kabupaten Sikka dan bagaimana membangun kualitas kehidupan umat beragama di Keuskupan Maumere.
Dalam sejarah perkembangan agama Katolik, Maumere menjadi sebuah wilayah yang tidak luput dari penyebaran agama Katolik. Sejak tahun 1566 diawali dengan dua pastor missionaris ordo Dominikan yang telah meletakkan dasar yang kuat lahirnya Katolik di Maumere.
Saat ini, perkembangan agama Katolik di Keuskupan Maumere begitu pesat. Kehidupan menggereja telah menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
“Paroki–paroki bertumbuh cepat. Jumlah umat terus bertambah, pusat-pusat pendidikan calon imam baik seminari menengaah dan seminari tinggi bertumubuh subur. Banyak biara–biara baru jatuh cinta dengan Maumere. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya biara dibangun di Keuskupan Maumere,” ungkap Dirjen.
Dirjen berharap, umat Katolik Keuskupan Maumere dibawah gembala Mgr. Ewaldus semakin lebih mantap dalam hidup sebagai umat Allah dan warga bangsa, sehingga orang lain bisa melihat cahaya Kristus yang hidup di tengah umat Keuskupan Maumere. Dirjen juga mengajak umat Katolik di Keuskupan Maumere berefleksi tentang bagaimana hidup di tengah keragaman. Umat Katolik dituntut untuk menghargai kebhinnekaan.
“Saya meyakini bahwa umat Keuskupan Maumere hidup berdampingan dengan umat beragama lain. Umat Katolik Keuskupan Maumere hendaknya membangun relasi dengan semua komponen masyarakat termasuk yang tidak seiman," ujarnya.
Terkait perkembangan zaman, di mana teknologi semakin berkembang dengan pesat, Dirjen berpesan agar umat Katolik mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak. Di sisi lain, ketahanan negara juga sedang diuji dengan adanya gejolak radikalisme, terorisme, sikap intoleransi yang masih saja muncul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, Dirjen berharap umat Katolik setia dan taat pada NKRI karena warga gereja adalah bagian dari warga masyarakat Indonesia.
Sebagai instansi pemerintah, Kementerian Agama dalam hal ini Ditjen Bimas Katolik senantiasa hadir bersama umat sebagai simbol kehadiran negara. Ditjen Bimas Katolik akan senantiasa memperbaiki kualitas pelayanan guna memperlancar pelayanan kepada masyarakat/umat Katolik. Ditjen Bimas Katolik akan selalu bergandengan tangan dengan gereja Katolik sebagai mitra, sehingga selalu tercipta kerja sama yang baik dan harmonis demi menciptakan kesejahteraan umum.
Pastor Ewaldus Martinus Sedu lahir pada tanggal 30 Juli 1963 di Bajawa, NTT. Beliau menggantikan Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira. Beliau menyelesaikan studi filsafat dan teologi di Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret. Ditahbiskan menjadi Imam Keuskupan Agung Ende pada tanggal 7 Juli 1991.
Sebelumnya, Pastor Ewaldus aktif menjadi dosen dan pendamping calon imam diosesan untuk beberapa Keuskupan di Wilayah Provinsi Gerejawi Ende.
Hadir pada kesempatan ini, Gubernur NTT, Ketua DPRD NTT, Tokoh Masyarakat Katoli seperti Goris Mere, Johnny G. Plate, Andreas Hugo Pareira, Koplada NTT, Kakanwil NTT, Danramil, Bupati sedaratan Flores dan Kakankemenag sedaratan Flores. (HumasKemenag)
Upacara Pentahbisan berlangsung di Stadion Gelora Samador Maumere hari ini, Rabu (26/09). Pastor Ewaldus Martinus Sedu ditahbiskan oleh Uskup Pentahbis Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira. Sebelumnya, Pastor Ewaldus Martinus Sedu ditunjuk Paus Fransiskus sebagai Uskup Keuskupan Maumere pada tanggal 14 Juli 2018.
Hadir dalam pentahbisan ini, Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi. Dalam sambutannya, Eusabius mengungkapkan rasa syukurnya atas tahbisan Uskup Mgr. Ewaldus Martinus Sedu sebagai gembala baru di Keuskupan Maumere.
"Umat bersukacita karena telah lahir seorang pemimpin dan gembala umat yang akan menggembalakan gereja Keuskupan Maumere," ujarnya.
Dirjen mengajak umat untuk berpikir, berefleksi tentang eksistensi Keuskupan Maumere dalam sejarah perkembangan iman Katolik di Kabupaten Sikka dan bagaimana membangun kualitas kehidupan umat beragama di Keuskupan Maumere.
Dalam sejarah perkembangan agama Katolik, Maumere menjadi sebuah wilayah yang tidak luput dari penyebaran agama Katolik. Sejak tahun 1566 diawali dengan dua pastor missionaris ordo Dominikan yang telah meletakkan dasar yang kuat lahirnya Katolik di Maumere.
Saat ini, perkembangan agama Katolik di Keuskupan Maumere begitu pesat. Kehidupan menggereja telah menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
“Paroki–paroki bertumbuh cepat. Jumlah umat terus bertambah, pusat-pusat pendidikan calon imam baik seminari menengaah dan seminari tinggi bertumubuh subur. Banyak biara–biara baru jatuh cinta dengan Maumere. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya biara dibangun di Keuskupan Maumere,” ungkap Dirjen.
Dirjen berharap, umat Katolik Keuskupan Maumere dibawah gembala Mgr. Ewaldus semakin lebih mantap dalam hidup sebagai umat Allah dan warga bangsa, sehingga orang lain bisa melihat cahaya Kristus yang hidup di tengah umat Keuskupan Maumere. Dirjen juga mengajak umat Katolik di Keuskupan Maumere berefleksi tentang bagaimana hidup di tengah keragaman. Umat Katolik dituntut untuk menghargai kebhinnekaan.
“Saya meyakini bahwa umat Keuskupan Maumere hidup berdampingan dengan umat beragama lain. Umat Katolik Keuskupan Maumere hendaknya membangun relasi dengan semua komponen masyarakat termasuk yang tidak seiman," ujarnya.
Terkait perkembangan zaman, di mana teknologi semakin berkembang dengan pesat, Dirjen berpesan agar umat Katolik mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak. Di sisi lain, ketahanan negara juga sedang diuji dengan adanya gejolak radikalisme, terorisme, sikap intoleransi yang masih saja muncul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu, Dirjen berharap umat Katolik setia dan taat pada NKRI karena warga gereja adalah bagian dari warga masyarakat Indonesia.
Sebagai instansi pemerintah, Kementerian Agama dalam hal ini Ditjen Bimas Katolik senantiasa hadir bersama umat sebagai simbol kehadiran negara. Ditjen Bimas Katolik akan senantiasa memperbaiki kualitas pelayanan guna memperlancar pelayanan kepada masyarakat/umat Katolik. Ditjen Bimas Katolik akan selalu bergandengan tangan dengan gereja Katolik sebagai mitra, sehingga selalu tercipta kerja sama yang baik dan harmonis demi menciptakan kesejahteraan umum.
Pastor Ewaldus Martinus Sedu lahir pada tanggal 30 Juli 1963 di Bajawa, NTT. Beliau menggantikan Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira. Beliau menyelesaikan studi filsafat dan teologi di Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret. Ditahbiskan menjadi Imam Keuskupan Agung Ende pada tanggal 7 Juli 1991.
Sebelumnya, Pastor Ewaldus aktif menjadi dosen dan pendamping calon imam diosesan untuk beberapa Keuskupan di Wilayah Provinsi Gerejawi Ende.
Hadir pada kesempatan ini, Gubernur NTT, Ketua DPRD NTT, Tokoh Masyarakat Katoli seperti Goris Mere, Johnny G. Plate, Andreas Hugo Pareira, Koplada NTT, Kakanwil NTT, Danramil, Bupati sedaratan Flores dan Kakankemenag sedaratan Flores. (HumasKemenag)