-->

Dafid Dz Yakin Ganti Menteri Sosial Tak Akan Ganti PKH, Sukesi Melihat Program PKH Perlu Lintas Bidang Dan M.Yasin Menilai PKH Lebih Produktif

-Yasin, Agus G., Darmantono -Andik, Sukesi, Tri Harsono


Reporter: tim

SURABAYA (sekilasmedia.com) Pergantian Menteri Sosial transisi dari Idrus Marham kepada Agus Gumiwang Kartasasmita telah dilaksanakan secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo hari Jumat 24 Agustus 2018 kemarin di Istana Negara. Agus Gumiwang adalah putera salah satu petinggi negeri ini (Ginandjar Kartasasmita, red.) dan merupakan kolega Idrus Marham di Partai Golkar yang diantaranya menjabat Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR RI. Jika tak ada aral melintang jabatan tersebut akan berlangsung selama satu tahun lebih beberapa bulan hingga Oktober 2019.

*R.TRI HARSONO: PERGANTIAN MENTERI HAL BIASA, YANG TERPENTING PROGRAM MANFAAT UNTUK MASYARAKAT*
Menurut Dafid Dz pemerhati masalah sosial ISNU Jatim, pergantian menteri bukanlah berarti identik dengan pergantian program-program apalagi yang mendasar, lebih-lebih mengingat waktu saat ini (Agustus 2018, red.) hingga maksimal Oktober 2019 bukanlah waktu yang panjang. Menurutnya banyak program mendasar yang tidak akan berubah termasuk Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah memberi manfaat mengurangi kemiskinan. "Saya rasa program PKH tak akan dihentikan tapi justru akan tetap ditingkatkan sebagaimana komitmen Presiden Joko Widodo," ungkap Dafid.

Pada bagian lain menurut R.Tri Harsono Forum Peduli Indonesia-Sejahtera/FPI-S pergantian dalam kabinet maupun jabatan lain merupakan hal biasa, yang terpenting adalah bagaimana program agar tetap berjalan efektif dan memberi manfaat semaksimal mungkin untuk masyarakat secara luas. "Pergantian jabatan apapun di negeri ini yang terpenting adalah program yang bermanfaat untuk rakyat lebih-lebih masyarakat kecil," ungkap R.Tri Harsono.

*SUKESI KEPALA DINAS SOSIAL JATIM: PROGRAM PKH AKAN LEBIH SUKSES DENGAN SINERGI LINTAS BIDANG*
Pada beberapa kesempatan Sukesi Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur pun mengungkapkan keberhasilan program PKH namun akan lebih maksimal bila on the track pula koordinasi lintas bidang. Sekadar catatan, untuk program PKH di Jatim telah sangat membantu upaya mengurangi angka kemiskinan. Apalagi jangkauan program secara nasional dari waktu ke waktu mengalami penambahan, yang awalnya untuk 4 juta keluarga lantas pada tahun 2018 meningkat untuk 10 juta keluarga, hingga ditargetkan mencapai 15 juta keluarga pada tahun 2019.

Peningkatan demi peningkatan jumlah jangkauan secara nasional itu juga berdampak kepada Jawa Timur yang juga mendapatkan 'jatah' tambahan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Hingga saat ini di Jatim dari sekitar 4 juta keluarga yang perlu mendapat perhatian sekitar 1,5 juta diantaranya telah menjadi KPM, telah jauh lebih meningkat.

*M.YASIN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN NGANJUK MENILAI KPM PKH LEBIH PRODUKTIF*
M.Yasin kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Nganjuk dalam beberapa kesempatan juga mengungkapkan manfaat program PKH bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dalam kerangka pengentasan kemiskinan yang dari waktu ke waktu menunjukkan hasil positif. Apalagi juga dengan adanya warung elektronik (e-Warung) dan Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (KUBE PKH) yang telah dilaunching di berbagai wilayah di Kabupaten Nganjuk.

Menurut M.Yasin, melalui e-Warung tersebut Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa lebih produktif lagi. Apalagi mereka terlibat secara langsung dalam aktivitas perekonomian. "Keluarga Penerima Manfaat (akan lebih produktif, red.) terlibat langsung," ungkap M.Yasin yang dikenal low profile dan memiliki tim yang solid diantaranya Darmantono dan Andik Najib Ibrahim koordinator PKH Kabupaten Nganjuk, meskipun tidak hanya program PKH yang ditangani karena terdapat program-program lain termasuk yang dalam kerangka peringatan Hari-Hari Besar Nasional yang berhubungan dengan perhatian dan peningkatan kehidupan sosial masyarakat.

*ANDIK NAJIB IBRAHIM: PENYALURAN KEPADA KPM PKH LEBIH PAS LANGSUNG KE SASARAN DENGAN ADANYA E-WARUNG*
Hal yang kurang lebih sama dengan M.Yasin juga diungkapkan Andik Najib Ibrahim koordinator PKH Kabupaten Nganjuk teemasuk soal e-Warung KUBE PKH yang merupakan transformasi Bantuan Sosial (Bansos) dari Beras Sejahtera (Rastra) berubah menjadi bantuan keuangan non tunai. Menurut Andik program tersebut sesuai arahan dari pusat Presiden.

Dengan adanya e-Warung menurut Andik Najib Ibrahim hal tersebut mempermudah penyaluran kepada Keluarga Penerima Manfaat/KPM. "Bantuan akan sampai dengan lebih tepat sasaran," ungkap Andik, sekaligus menambahkan bahwa mempermudah pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar sesuai pilihannya. Seperti diketahui program-program tersebut didukung Himpunan Bank Negara (Himbara) diantaranya Bank BNI, Bank BRI dan Bank BTN. Pendapat Anda? Sms dan WA kesini= 081216271926.
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Dafid Dz Yakin Ganti Menteri Sosial Tak Akan Ganti PKH, Sukesi Melihat Program PKH Perlu Lintas Bidang Dan M.Yasin Menilai PKH Lebih Produktif . Silahkan membaca berita lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel